MAKASSAR, BKM–Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Kota Makassar, Adi Rasyid Ali (ARA), dikabarkan telah mengundurkan diri dari jabatannya sebelum mendapat surat keputusan sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama PD Parkir Makassar Raya oleh Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin.
Penunjukan ARA sebagai pimpinan salah satu BUMD strategis di Kota Makassar ini memantik beragam spekulasi. Beberapa kalangan menilai jabatan itu merupakan bentuk apresiasi atas dukungan politik ARA dalam Pilwali Makassar sebelumnya. Saat itu, ARA yang pernah menjabat wakil ketua DPRD Makassar ini memang sempat masuk dalam bursa kandidat yang diusung Partai Demokrat, namun akhirnya tidak melaju dalam kontestasi.
Menanggapi kabar tersebut, ARA menegaskan bahwa hubungannya dengan Munafri yang akrab disapa Appi sudah terjalin sejak lama, baik sebagai rekan maupun rival politik.
”Appi itu sahabat lama saya. Kami pernah saling berseberangan saat saya menjadi Ketua Kolom Kosong, juga pernah sejalan saat saya memimpin tim pemenangan Appi-Abdul Rahman Bando. Jadi kami sama-sama sudah saling mengenal luar dalam,” ungkapnya, Selasa (22/4).
Ia juga menyebut hubungan dekatnya dengan Aliyah Mustika Ilham tak lepas dari kedekatannya dengan mantan Wali Kota Makassar, Ilham Arief Sirajuddin (IAS), yang juga suami Aliyah.
”“Saya akrab dengan Pak IAS. Sudah lama berteman, jadi saya paham dinamika yang terjadi,”tambahnya.
Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, membenarkan penunjukan ARA sebagai Plt Dirut PD Parkir Makassar Raya. Menurutnya, pengalaman ARA sebagai anggota DPRD Makassar selama tiga periode menjadi alasan kuat di balik penunjukan tersebut.
“Pak Adi punya rekam jejak panjang di DPRD, dan itu membuatnya paham betul tentang sistem pelayanan publik, termasuk persoalan parkir. Saya yakin beliau bisa menjalankan tugas ini dengan baik,”ujar Appi.
Penunjukan ini juga sejalan dengan regulasi yang melarang pengurus partai politik aktif menduduki jabatan di BUMD. ARA disebut telah mundur dari kepengurusan Demokrat demi menghindari konflik kepentingan dan menjaga profesionalitas.
Langkah ini menandai babak baru dalam karier politik ARA, sekaligus menambah warna dalam dinamika birokrasi dan politik lokal Makassar.(ita/rif)