Site icon Berita Kota Makassar

Menekraf Sebut Gowa Kuat dari Sisi Budaya dan Sejarah

GOWA, BKM — Menteri Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Menekraf RI) Teuku Riefky Harsya menyebutkan bahwa Kabupaten Gowa memiliki keunggulan komparatif yang sangat kuat. Alasannya, karena daerah ini kuat dari sisi budaya dan sejarah.

Dua alasan ini, sebut Menekraf, merupakan potensi besar bagi Gowa untuk makin lebih maju bahkan bisa menjadi motor penggerak ekonomi kreatif di kawasan timur Indonesia.

“Keunggulan komparatif yang kuat yang dimiliki Gowa sangat bagus. Jika potensi ini dikelola dengan pendekatan kreatif dan inklusif, saya yakin Gowa bisa menjadi salah satu motor penggerak ekonomi kreatif di wilayah Sulawesi, bahkan di bagian timur Indonesia,” ujar Riefky.

Menekraf bahkan mengapresiasi Pemkab Gowa karena serius mengembangkan sektor ekonomi kreatif. Menurutnya, potensi Gowa tidak hanya terletak pada kekayaan budayanya, tapi juga karena Pemkab Gowa antusiasme.

Riefky pun mengatakan, dalam membangun ekosistem yang mendukung, industri kreatif akan menjadi mesin baru pertumbuhan ekonomi nasional yang dimulai dari daerah, dan Kemenekraf siap mendukung langkah-langkah konkret yang dilakukan oleh Pemkab Gowa.

“Kami ingin hadir sebagai mitra strategis daerah, bukan sekadar regulator. Karena pengembangan ekonomi kreatif memerlukan pendekatan kolaboratif dan kontekstual sesuai karakter masing-masing daerah dan Gowa, bagi kami, adalah salah satu contoh daerah yang memiliki semangat itu,” tambah Menekraf saat berkunjung ke Museum Balla Lompoa, Sungguminasa, Rabu siang (23/4).

Merespons hal itu, Bupati Gowa Husniah Talenrang yang mendampingi Menekraf mengatakan Pemkab Gowa menunjukkan komitmen kuat dalam mengembangkan sektor ekonomi kreatif sebagai salah satu pilar pertumbuhan ekonomi daerah.

Husniah mengatakan, Gowa memang memiliki potensi ekonomi kreatif yang besar, terutama yang berakar pada warisan budaya, kekayaan sejarah dan semangat kreatif masyarakatnya.

“Kabupaten Gowa memiliki kekayaan budaya dan sejarah yang luar biasa. Ini menjadi fondasi kuat dalam membangun ekonomi kreatif yang berbasis kearifan lokal. Kami percaya bahwa ekonomi kreatif kita ini dapat menjadi motor penggerak ekonomi baru, khususnya dalam menciptakan lapangan kerja, menggerakkan UMKM serta memberdayakan generasi muda,” kata Husniah.

Dijelaskan Husniah, Pemkab Gowa telah mulai melakukan berbagai langkah konkret dalam memperkuat ekosistem ekonomi kreatif. Diantaranya melalui pembinaan UMKM lokal, pengembangan destinasi berbasis budaya, hingga penyediaan ruang ekspresi bagi pelaku kreatif, baik secara fisik maupun digital.

“Gowa siap berkolaborasi. Kami membuka diri untuk bekerja sama dalam berbagai bentuk, mulai dari pelatihan keterampilan, pengembangan jejaring pasar, hingga promosi produk kreatif lokal. Harapan kami, kerja sama ini akan berdampak nyata bagi masyarakat. Ini juga sejalan dengan visi pembangunan berkelanjutan di Gowa yang mengutamakan partisipasi masyarakat dan pelestarian budaya,” jelasnya
.

Berada di museum eks kediaman Raja-raja Gowa di masa lalu ini, Menekraf Riefky didampingi Sekretaris Kemenekraf Dessy Ruhati, Deputi Bidang Kreativitas Digital dan Teknologi Neil El Himam serta jajaran pejabat Kementerian Ekonomi Kreatif lainnya meninjau langsung koleksi barang-barang pusaka peninggalan sejarah Kerajaan Gowa. Kemudian dilanjutkan dengan ziarah ke makam Raja Gowa Sultan Hasanuddin yang juga pahlawan nasional berjuluk Ayam Jantan dari Timur ini di Katangka. (sar)

Exit mobile version