MAKASSAR, BKM – Rektor Universitas Negeri Makassar (UNM), Prof Karta Jayadi, melakukan pemantauan langsung pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer–Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (UTBK-SNBT) hari kedua, khususnya untuk peserta difabel, Pemantauan dilakukan di ICT Center lantai 1, Labkom 10 dan 11, kampus UNM, Kamis (24/4).
Sebanyak delapan peserta berkebutuhan khusus mengikuti ujian pada hari itu, terdiri atas tujuh peserta tunanetra dan satu peserta tunarungu. Mereka semua adalah calon mahasiswa yang memilih UNM sebagai pilihan pertama.
UNM, sebagai salah satu pusat UTBK dengan kode lokasi 712, menjadi tuan rumah bagi 14.834 peserta secara keseluruhan. Untuk peserta difabel, kampus telah menyiapkan berbagai fasilitas penunjang serta pendampingan khusus guna memastikan kenyamanan dan kesetaraan dalam mengikuti ujian.
Dalam kunjungannya, Prof Karta Jayadi menyampaikan apresiasinya kepada para peserta. “Terima kasih telah mengikuti ujian di UTBK-SNBT. Kami berharap semua peserta, baik yang difabel maupun non-difabel, memiliki kesempatan yang sama untuk berhasil,” ujarnya.
Guru Besar Antropologi Seni itu menekankan bahwa kelulusan bergantung pada usaha masing-masing peserta, bukan pada kondisi fisik. “Doa kami kepada semua peserta sama. Kami percaya, siapapun bisa sukses, selama berusaha dan tidak mudah menyerah,” ungkapnya.
Salah satu peserta tunanetra, Jibran, mengungkapkan kesannya terhadap proses ujian yang dijalaninya. “Pendampingannya sangat baik, mereka bisa membantu dengan sabar dan kompeten,” ujarnya dengan singkat.
Menutup pemantauan, Prof. Karta memberikan semangat kepada seluruh peserta untuk terus berjuang. “Jangan pernah putus asa. Kadang kita mundur tiga langkah untuk maju tujuh langkah ke depan,” pesannya penuh motivasi.
Sebagai salah satu perguruan tinggi terkemuka di Indonesia Timur, Universitas Negeri Makassar terus berkomitmen menciptakan lingkungan pendidikan yang inklusif dan ramah bagi semua kalangan. Tidak hanya menyediakan fasilitas fisik, UNM juga aktif membangun sistem dan budaya akademik yang mendukung keberagaman.
Selain menjadi pusat pelaksanaan UTBK-SNBT, UNM juga dikenal sebagai kampus yang memiliki berbagai program unggulan di bidang pendidikan, seni, olahraga, serta ilmu sosial dan sains. Beragam inovasi terus dikembangkan melalui kerja sama dengan institusi dalam dan luar negeri.
Komitmen UNM untuk mendukung mahasiswa difabel juga tercermin dalam kebijakan kampus yang mengedepankan kesetaraan akses. Salah satunya melalui penyediaan pendamping akademik, pelatihan literasi digital, dan integrasi teknologi yang memudahkan proses belajar mengajar bagi mahasiswa berkebutuhan khusus. (ita)