pulsa.rovindo.com - Pusat Distributor Pulsa dan TOken
pulsa.rovindo.com - Pusat Distributor Pulsa dan TOken

IPLM Makassar Tinggi, Tapi Literasi Digital Nyaris Nol

MAKASSAR, BKM — Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) Kota Makassar tahun 2024 menunjukkan capaian tinggi pada aspek fasilitas dan partisipasi masyarakat, namun menyimpan ironi besar: literasi digital nyaris tak berkembang.

IPLM Makassar ini terlihat dari data resmi Perpustakaan Nasional RI, di mana salah satu indikator kunci, yaitu UPLM 4 (Ketersediaan Infrastruktur TIK di Perpustakaan) hanya mencatat nilai 0,0182, jauh di bawah nilai maksimal 1,0000.

Sementara itu, indikator lain justru menunjukkan kinerja gemilang. UPLM 2 (Koleksi perpustakaan), UPLM 3 (Jumlah tenaga perpustakaan), UPLM 5 (Kunjungan masyarakat ke perpustakaan), serta UPLM 6 (Partisipasi dalam kegiatan literasi) semuanya mencatat nilai sempurna 1,0000. Bahkan UPLM 1 (Pemerataan layanan perpustakaan) pun mencatat skor cukup tinggi di angka 0,5109, menandakan pemerataan layanan telah menjangkau lebih dari separuh target ideal.

Namun, capaian ini menjadi paradoks ketika infrastruktur digital—yang menjadi fondasi penting dalam pembangunan literasi era modern—nyaris tidak tersedia. Skor 0,0182 untuk UPLM 4 menunjukkan bahwa perpustakaan di Makassar belum menyediakan fasilitas teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang memadai untuk masyarakat.
Kondisi ini menjadi peringatan penting bagi pemerintah kota dan lembaga terkait. Di tengah dorongan global menuju literasi digital dan informasi berbasis teknologi, Makassar masih tertinggal jauh dalam menyiapkan warganya menghadapi tantangan era digital. Masyarakat memang aktif mengakses perpustakaan dan mengikuti kegiatan literasi, namun keterbatasan akses teknologi di ruang-ruang publik seperti perpustakaan justru menahan lompatan kualitas literasi ke tahap selanjutnya.

“Ini ibarat mengisi ember bocor, antusiasme masyarakat tinggi, tapi sistem penunjangnya tidak mendukung,” ujar Supratman salah satu pegiat literasi di Makassar. Ia menilai bahwa investasi pada jaringan internet, komputer, dan pelatihan teknologi dasar di perpustakaan harus segera menjadi prioritas.
Data ini bersumber dari laporan resmi Perpustakaan Nasional Republik Indonesia tahun 2024 yang diakses melalui [perpusnas.go.id](https://www.perpusnas.go.id/), serta merujuk pada struktur Unsur Pembangun Literasi Masyarakat (UPLM) yang digunakan untuk menyusun skor IPLM secara nasional.

Supratman menyampaikan bahwa Kota Makassar, sebagai pusat pendidikan dan budaya di Sulawesi Selatan, memiliki tanggung jawab besar untuk tidak hanya mengejar kuantitas, tapi juga kualitas dalam pembangunan literasi. Tanpa perhatian serius pada infrastruktur digital, capaian literasi yang terlihat indah di atas kertas bisa jadi hanya sebatas angka, bukan kemajuan nyata. (rhm)




×


IPLM Makassar Tinggi, Tapi Literasi Digital Nyaris Nol

Bagikan artikel ini melalui

atau copy link