pulsa.rovindo.com - Pusat Distributor Pulsa dan TOken
pulsa.rovindo.com - Pusat Distributor Pulsa dan TOken

Keluarkan Edaran Sekolah Jadi Kawasan Santri

Cara Disdik Makassar Tekankan Akhlak Bagi Anak Didik

MASIH kurangnya pemberian materi akhlak ke peserta didik di sekolah membuat Dinas Pendidikan Kota Makassar mengeluarkan surat edaran terkait penerapan kawasan santri di sekolah.

Surat edaran dengan nomor No.8345/SE/DIKDAS/XI/2022 berisikan
imbauan bagi seluruh sekolah, baik negeri maupun swasta untuk kegiatan keagamaan, khususnya dalam pembinaan mental dan akhlak.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar Muhyiddin mengatakan, kasus kekerasan yang dilakukan anak akhir-akhir ini kian mengkhawatirkan. Itu disebabkan minimnya pendidikan akhlak di sekolah.
“Untuk itu, harus dibuat kegiatan pembinaan mental minimal sekali dalam sepekan. Bentuknya disesuaikan dengan kreativitas guru agama di sekolah masing-masing. Misalnya Jumat Ibadah,” ungkap Muhyiddin saat dihubungi, Minggu (27/11).
Lebih jauh dikemukakan, pendidikan mental merupakan bagian dari visi misi wali kota untuk perkuatan keimanan ummat.
Beberapa item yang telah diatur dalam edaran, seperti pembinaan kegiatan kerohanian, program tahfiz dan program kemampuan baca tulis Alquran wajib digelar sekolah.

Sementara penganggarannya akan masuk dalam dana BOS masing-masing sekolah.
Kegiatan ini kata dia tidak hanya berlaku bagi muslim, juga berlaku terhadap kalangan non muslim, dengan penguatan kegiatan-kegiatan keagamaan masing-masing mereka di sekolah.
“Kita yakin bahwa kejadian yang selama ini banyak terjadi (kekerasan) itu karena masalah akhlak, kalau akhlaknya bagus kami yakin kejadian selama ini tidak akan terjadi,” katanya.
Sementara evaluasi dan pengawasan akan dilakukan oleh Pengawas Pendidikan Agama di sekolah masing-masing. Mereka akan melaporkan secara berkala implementasi dari edaran ini.
Sementara itu, Ketua Dewan Pendidikan Kota Makassar, Rudianto Lallo melihat peran pendidikan agama ini sangatlah penting, makanya porsi yang diberikan haruslah cukup.

Sejauh ini untuk pembelajaran dianggap sudah memadai, hanya saja untuk prakteknya dinilai masih cukup minim.
“Kalau sudah waktu salat itu ditegur, harus sama-sama, yang seperti ini,” ujarnya.
Selain itu penting juga adanya kurikulum untuk pendidikan budi pekerti, yang harus diajarkan sedari anak-anak itu TK.
“Budi pekerti, akhlak, pendidikan karakter, karena di masa ini pembelajaran harus masuk, yang tujuannya supaya anak kita punya karakter sebagai manusia yang bertanggung jawab,” imbuhnya.
Diharapkan ini bisa membuat anak-anak tidak ke luar jalur. Remaja dewasa ini cukup memprihatinkan, selain pengawasan orang tua yang lemah dan pendidikan kurang membuat mereka terjerumus dalam praktek kenakalan.
“Rata-rata yang terlibat kan usia dini, di bawah dewasa, masih remaja, mereka tidak takut mati, sanksi dan sebagainya, nah ini mi yang jadi tugas kita dalam memaksimalkan pendidikan karakter, bagaimana memaksimalkan pendidikannya,” katanya. (rhm)




×


Keluarkan Edaran Sekolah Jadi Kawasan Santri

Bagikan artikel ini melalui

atau copy link