MALILI, BKM — Mahasiswa Kecamatan Wotu dan Burau yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Luwu Timur Bersikap menggelar aksi demo di kantor PLN Kecamatan Mangkutana, Kamis (23/7).
Aksi itu digelar menyusul seringnya terjadi pemadaman listrik di wilayah Bumi Batara Guru, khususnya di dua kecamatan, yakni Wotu dan Burau.
Koordinator Lapangan (Korlap) Untung Amir, meminta kepada PLN untuk memberikan pelayanan prima kepada masyarakat, khususnya di Kecamatan Wotu dan Burau. Sebab beberapa bulan terakhir PLN kerap melakukan pemadaman listrik.
“Aksi ini juga sudah kita koordinasikan dengan teman-teman mahasiswa lainnya yang ada di 11 kecamatan di Luwu Timur,” kata Untung.
Dalam aksi ini, masyarakat menuntut agar PLN segera menghentikan pemadaman listrik dan mencari alternatif atau solusi lain agar pemadaman itu tidak terjadi lagi di dua kecamatan tersebut. Selain itu, PLN juga diminta agar rutin mensosialisasikan pemadaman jika akan melakukan pemadaman bergilir.
“Jika hal tersebut tidak dilakukan, maka PLN harus memberikan kompensasi kepada masyarakat Luwu Timur, khususnya masyarakat Wotu dan Burau, baik berupa pengurangan atau pemotongan 50 persen dari total tagihan listrik hingga pemadaman tidak terjadi lagi,” tandasnya.
Sementara itu, Manager PT PLN Cabang Palopo Paultje Mangundap berdalih, pemadaman yang kerap terjadi di Luwu Timur, khususnya di wilayah Wotu dan Burau disebabkan karena kondisi krisis daya disuplai dari Palopo. Sehingga untuk mengantisipasi hal tersebut perlu dibangunkan Gardu Induk (GI) di Kecamatan Wotu.
Menurut Paultje, awal tahun 2017 mendatang GI Wotu sudah bisa beroperasi.
“PLN sudah berupaya untuk membangun. Harusnya GI Wotu itu satu paket dengan GI Malili. Tetapi GI Wotu terkendala proses pembebasan lahan saat itu,” ungkapnya. (alp/rus/c)
Listrik Sering Padam, Mahasiswa Demo PLN
×





