Suami Ketahuan Selingkuh, Istri Dianiaya dan Diusir

MAKASSAR, BKM — Ibaratnya sudah jatuh tertimpa tangga pula. Wholesale Chicago Bears Jerseys Itulah yang dialami Fitri Lestari (37), warga Perumahan Azalea Blok D/47, Kecamatan Panakkukang, Makassar.
Ia yang mengetahui suaminya berselingkuh, malah jadi sasaran penganiayaan. Bahkan diusir dari rumah.
Kejadian yang dialaminya itu dilaporkan Fitri ke Mapolsek Panakkukang, Kamis (22/9) dinihari. Wanita asal Palembang itu dianiaya oleh suaminya pada Rabu malam (21/9) pukul 20.00 Wita.
Kepada polisi yang menerima laporannya, Fitri menceritakan balada rumah tangganya bersama Roni Pratama (37), seorang kontraktor. Keduanya telah dua tahun menjadi pasangan suami istri.
Bermula ketika handphone suaminya berdering malam itu. Di layar muncul identitas seorang lelaki bernama Beni. Siapa sangka kalau nama itu sebenarnya hanya kedok belaka.cheap nfl jerseys Sebab ternyata ‘Beni’ itu adalah seorang perempuan.
”Katanya yang menghubungi dia saat itu adalah Pak Beni. Tapi saya curiga kalau itu seorang perempuan karena suaranya. Saya kemudian tanya suami saya, siapa itu Pak Beni? Tapi dia marah dan menganiaya saya,” terang Fitri dalam laporannya.
Meski sudah tepergok menerima telepon dari seorang wanita bernama ‘Beni’, Roni tetap tak mau berkata jujur.
”Saya hanya ingin dia berkata jujur. Karena saya tahu dia bohongi saya. Yang dia temani bicara itu seorang perempuan, yang namanya disamarkan jadi Beni. Perempuan itu bekerja di salah satu panti pijat. Saya tahu karena nomor itu pernah saya hubungi,” bebernya.
Merasa perselingkuhannya telah terbongkar, Roni kemudian naik pitam. Iapun melempari istrinya dengan handphone lalu mencekiknya.
”Dia marah waktu saya tanyakan nama wanita itu yang disamarkan jadi nama laki-laki. Disitulah dia lempari saya dengan HP dan mencekik saya. Dia juga mengusir saya dari rumah. Pakaian saya dilempar,” terang Fitri sambil mengusap air matanya.
Mendapat perlakuan seperti itu, Fitri kemudian memungut pakaian dan memasukkannya ke dalam tas. Dengan menumpang taksi, ia melapor ke Mapolsek Panakkukang. ”Saya sakit hati diperlakukan seperti ini, Pak,” cetusnya.
Laporan penganiayaan terhadap korban diterima bagian SPKT Mapolsek Panakkukang untuk ditindaklanjuti. Bukti laporannya nomor LP/1571/K/IX/Restabes Mksr/Sek Pnk.
”Laporan korban sudah kita terima. Dia melaporkan suaminya yang diduga telah melakukan penganiayaan,” kata petugas SKPT Polsek Panakkukang, Aiptu Yusuf.
Usai melapor secara resmi, korban kemudian diarahkan oleh polisi untuk melakukan visum ke RS Ibnu Sina. Visum ini untuk melengkapi laporan Fitri ke polisi.
”Laporan korban akan ditindaklanjuti dengan memanggil saksi-saksi. Begitu juga dengan terlapor,” tandas Aiptu Yusuf. (ish/rus)