TAKALAR, BKM–Dua tahun berlalu, sebuah kegiatan bertitel kebun bibit datar (KBD) yang diperuntukkan bagi kelompok tani tebu di dua kecamatan berbeda di Kabupaten Takalar yakni, Kecamatan Polongbangkeng Utara dan Polongbangkeng Selatan dari Kementrian Pertanian tahun 2016, menuai sorotan.
Mencuatnya program KBD yang diduga kuat fiktif ini terkuak setelah salah seorang Ketua KBD di Desa Pa’ rapunganta, Kecamatan Polongbangkeng Utara, Ramli Daeng Sarro, angkat bicara.
“Program KBD ini hanya menjadi ajang mengeruk keuntungan oleh oknum tertentu. Dana Rp4 M yang diperuntukkan membeli bibit tebu dan pengolahan lahan tidak direalisasikan,” Kata Ramli Sarro, Ketua KBD Desa Pa’ rapunganta, Minggu (21/1).
Ramli Sarro menambahkan, awalnya sesuai petunjuk teknis (juknis) luas lahan yang dibutuhkan di dua Kecamatan untuk pengadaan dan pengolahan seluas 125 Ha, namun belakangan oknum dinas pertanian Takalar dengan pihak ketiga hanya menunjuk lahan warga yang telah ditanami tebu.
” Program KBD ini tidak tepat sasaran, hasilnya pun sejak digulirkan hingga saat ini tidak membuahkan hasil,” Tandasnya.
Terpisah, Kepala Dinas Pertanian Takalar, H. Muhammad Nadjib Kasim yang dikonfirmasi via ponsel enggan memberi penjelasan terkait hal tersebut.
“KBD itu program lama yang sudah dijalankan sesuai prosedur oleh pihak ketiga, kalau ingin.informasi deteil, hubungi rekanannya,” Kilah Najib Kasim. (ari irawan)
Program KBD Takalar Senilai Rp4 M Disorot
×





