pulsa.rovindo.com - Pusat Distributor Pulsa dan TOken
pulsa.rovindo.com - Pusat Distributor Pulsa dan TOken

Terapkan Dua Metode Tangani Sampah

MAKASSAR, BKM–Saat ini Pemerintah Kota Makassar diperhadapkan dengan persoalan sampah di Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA) Tamanggapa, yang terancam overload di tahun 2020 mendatang. Ada dua metode pengolahan sampah yang akan diterapkan pemkot.

Pj Wali Kota Makassar, Iqbal Suhaeb mengatakan, Pemerintah Kota Makassar akan menggunakan Waste Insinerator dan mikroba pengurai sampah.
Waste Iniserator sendiri adalah teknologi yang ditawarkan dari Jerman. Waste Insinerator ini merupakan suatu alat pembakar sampah yang dioperasikan dengan menggunakan teknologi pembakaran pada suhu tertentu, sehingga sampah dapat terbakar habis.
Teknologi pembangkit listrik tenaga sampah ini dianggap penting dikembangkan di Makassar. Hal ini guna mengurai tumpukan sampah di TPA Antang.
Teknologi yang digunakan Jerman ini bisa menghasilkan listrik 10 kali lebih banyak dari teknologi lain.
Selain teknologi dari Jerman ini, Pemkot Makassar berencana juga akan menggunakan larva lalat untuk mengurai sampah. Lalat inilah yang akan membawa mikroba yang bisa mengurai sampah.
Sampah yang akan diurai menggunakan lalat ini adalah sampah organik yang akan diubah menjadi kompos dan pakan ternak. Untuk penguraiannya, 70 larva dapat mengurai 1 ton sampah dalam dua minggu. Dibutuhkan 25 lalat untuk menghasilkan 1 gram larva.
Iqbal mengatakan, penggunaan kedua energi terbarukan untuk TPA Tamangapa ini rencara akan diterapkan secapatnya. Bahkan katanya, kalau bisa diterapkan di tahun ini.
Kedua teknologi ini akan diterapkan sebelum sampah masuk di TPA nantinya. Jadi sampah akan ditampung terlebih dahulu dan diproses dengan dua teknologi ini. Hal ini dikatakan Iqbal akan mengurangi 30 persen sampah yang masuk ke TPA.
“Target kita memang adalah meminimalkan sampah yang masuk. Jadi sampah nantinya akan diolah terlebih dahulu dengan dua teknologi ini sebelum masuk ke TPA,” kata Iqbal, Selasa (25/6).
Dengan penerapannya, Iqbal mengatakan hal ini bisa mencegah overloadnya TPA Tamangapa tahun depan.
“Kalau sudah diterapkan, kira-kira akan cukup lama TPA bisa menampung kembali sampah. Karena persentase masuknya sampah tiap hari akan berkurang, dan sampah yang saat ini ada di TPA juga akan dikurangi dengan ini,” jelas Iqbal.
Terpisah,anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah ( DPRD) Kota Makassar mendorong Pemerintah Kota Makassar segera menghadirkan solusi pengelolaan sampah. Desakan ini disampaikan menyikapi ancaman di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Tamangapa kelebihan beban dan hanya bisa bertahan hingga 2020.
Anggota Komisi C Bidang Pembangunan DPRD Makassar, Syamsuddin Kadir menyebut, program TPA Bintang Lima harus segera direalisasikan sebagai salah satu solusi tuk mengatasi ancaman daya tampung TPA di 2020 nantinya.
“Dari dulukan kami sudah usulkan ke Pemerintah Kota Makassar untuk membentuk TPA di perbatasan antara Makassar-Gowa-Maros, tapi tidak direspon. Sementara program TPA Bintang Lima juga tidak berjalan, masih banyak lahan belum dibebaskan. Masalah ancaman ini harus segera dicarikan solusinya, kami harapkan TPA Bintang Lima direalisasikan,” sebut Syamsuddin, kemarin.
Dia menyarankan, Pemerintah Kota Makassar melakukan pembebasan lahan sebagai langkah awal menyelesaikan masalah di TPA Tamangapa. Apalagi masih banyak lahan milik warga dapat dibebaskan untuk menampung sampah dalam jangka waktu singkat maupun panjang.
“Di area TPA Tamangapa masih banyak lahan milik warga yang bisa dibebaskan. Masih ada 5 hektare lahan di sana bisa dibebaskan untuk digunakan dalam jangka pendek dan panjangnya. Kalau bisa langsung membentuk TPA Bintang Lima yang menjadi program pemerintah kota,” tambahnya.
Sementara itu, pengolahan sampah plastik harus lebih dimaksimalkan kepada warga. Sampah-sampah plastik juga harus dikurangi penggunaannya. Kalaupun masih ada, sebaiknya didaur ulang jenis sampah plastik atau non-organik.
“Semuanya harus terlibat dalam mengatasi ancaman di TPA Tamangapa. Khusus pemerintah kota segera lahirkan solusi atas persoalan ini,” tutupnya. (nug-arf/b)




×


Terapkan Dua Metode Tangani Sampah

Bagikan artikel ini melalui

atau copy link

Tinggalkan komentar