JIKA delapan kabupaten/kota telah memutuskan meliburkan sekolah di wilayahnya masing-masing, tidak demikian halnya beberapa daerah lainnya. Seperti Barru, Enrekang, Pangkep, Maros, Luwu Timur, Luwu Utara, Pinrang, Sidrap, Toraja Utara, Tana Toraja, Bantaeng, Jeneponto, Soppeng, dan Bulukumba.
Bupati Barru Suardi Saleh belum meliburkan siswa di sejumlah tingkatan sekolah terkait covid-19. Kebijakan libur masih menunggu keputusan resmi dari pemerintah pusat dan provinsi Sulsel.
Pada Minggu (15/3), bupati baru menerbitkan imbauan kepada seluruh OPD dan sejumlah lembaga untuk menyiapkan hand sanitizer. Kepada aparatur pemerintahan dan kelurahan/desa diminta untuk bersama-sama proaktif mengantisipasi penyebaran covid-19.
Suardi mengatakan, aparatur desa/kelurahan harus melakukan koordinasi atau sinergitas dengan puskesmas di masing-masing kecamatan, jika sewaktu-waktu ada warga yang diduga terjangkit virus corona.
“Harapan saya kepada warga untuk memeriksakan kesehatan jika mengalami gejala sakit. Sakit apapun itu, tetap harus mendapat penanganan medis,” tandas Suardi Saleh.
Bukan hanya itu, pihak Puskesmas dan RSUD juga harus bertindak cepat melakukan penanganan jika ada warga yang diduga terjangkit virus itu. Termasuk menempatkan di ruang steeril untuk menghindari penyebaran ke warga lainnya.
Kepada semua pimpinan OPD, Suardi Saleh sudah menginstruksikan untuk menyiapkan hand sanitizer atau pencuci tangan guna menghindari penyebaran virus.
“Semua tempat kerja, terutama di OPD dan pusat-pusat pelayanan harus menyiapkan hand sanitizer. Siapapun yang ingin masuk, kita harapkan membersihkan tangannya terlebih dahulu,” tandas Suardi
Terkait kebijakan untuk menghentikan sementara atau meliburkan aktivitas di perkantoran dan sekolah, pihaknya masih menunggu instruksi pemerintah pusat atau provinsi.
Insinyur teknik arsitek ini berharap, agar virus tersebut tidak menyebar di Barru. Meski demikian, ia tetap meminta untuk bersama meningkatkan kewaspadaan dan tidak panik. Sebab pemerintah terus berusaha semaksimal mungkin melakukan penanganan.
“Saya juga berharap, kiranya yang ingin berpergian ke luar negeri, atau ke kota yang ditemukan sudah ada warga terjangkit virus corona, hendaknya dipertimbangkan matang-matang. Jika tidak terlalu penting dan mendesak, sebaiknya ditunda sementara,” harapnya.
Pemkab Tana Toraja melalui Dinas Pendidikan juga belum meliburkan sekolah. Proses belajar mengajar semua jenjang pendidikan masih berjalan seperti biasa.
Kepala Dinas Pendidikan Tana Toraja Anthon Toding, mengatakan hingga kini bupati belum mengambil kebijakan dan mengeluarkan instruksi terkait corona, sehingga belum menerbitkan surat edaran ke sekolah-sekolah.
Sebagai langkah antisipasi, Disdik telah memberikan sosialisasi ke semua guru agar melakukan edukasi ke siswanya dalam mengantisipasi penyebaran virus corona. Semua tingkatan sekolah juga menyiapkan cara pencegahan dengan menyiapkan tempat mencuci tangan.
Di Enrekang, Bupati Muslimin Bando menggelar rapat khusus di ruang pola. Salah satu agendanya untuk membentuk gugus tugas. Gugus tugas tersebut terdiri dari pejabat lintas instansi dengan dipimpin tiga ketua. Masing-masing ketua I kepala BPBD, ketua II Kadis Kesehatan, dan ketua III dari unsuk kepolisian.
Anggota gugus tugas terdiri dari para pimpinan OPD, TNI, direktur RS Massenrempulu, para camat, kades dan lurah, para kepala puskesmas, kemenag, MUI, Baznas, Tim Penggerak PKK, Dharma Wanita, Bhayangkari, pimpinan perguruan tinggi dan media.
Rapat juga menyepakati Kadis Kesehatan selaku juru bicara, dan posko dipusatkan di kantor Dinas Kesehatan.
MB dalam arahannya menegaskan kepada jajarannya, agar setiap penduduk yang mengalami gejala-gejala seperti demam, pilek maupun sesak napas agar segera dirujuk ke RS. “Jika ada yang panasnya di atas 38 derajat, segera melaporkan diri untuk ditangani,” tegas MB.
Untuk ASN, pegawai, aparat desa hingga karyawan diminta agar menghindari menggelar atau mengikuti kegiatan keramaian, serta tidak melakukan perjalanan ke luar Enrekang apabila tidak penting.
Pihaknya juga mengimbau seluruh unit pelayanan di Enrekang agar menerapkan standar kesehatan maksimum. Seperti menyiapkan hand sanitizer, tisu dan sabun cair untuk cuci tangan. Imbauan ini juga berlaku untuk instansi vertikal maupun swasta.
Langkah pencegahan lainnya, bupati meminta masyarakat memenuhi kebutuhan gizi, memperbanyak konsumsi jamu tradisional seperti jahe, kunyit dan temulawak. Juga makanan yang sementara diteliti sebagai penangkal corona, seperti jambu batu dan daun kelor.
Untuk sekolah, pemkab belum memutuskan meliburkannya. Hanya upacara kesadaran nasional yang dilaksanakan hari ini, 17 Maret ditiadakan.
Pemkab Bantaeng baru menggelar rapat terkait antisipasi covid-19, Senin malam (16/3). Namun untuk bidang pendidikan, Kadis Dikbud H Muh Haris telah menerbitkan surat nomor 800/573/DIKBUD/2020 tertanggal 16 Maret 2020.
Menurut Haris, surat tersebut berisi imbauan kepada seluruh pendidik dan peserta didik. Salah satunya adalah mencuci tangan menggunakan sabun atau pencuci berbasis alkohol.
Ditanya apakah siswa tidak akan diliburkan? Kadis mengatakan, mengenai diliburkan atau tidaknya, itu bukan domain Dikbud tapi sudah kebijakan pemkab.
“Kalau libur sekolah terkait covid-19, itu kebijakan pemkab. Insyaallah masalah ini akan dibahas dalam rapat sebentar malam (Senin malam),” ujarnya.
Pemkab Sidrap dan Pinrang telah menerbitkan imbauan berupa surat edaran kepada seluruh masyarakat dan ASN. Meski demikian pemerintah kedua daerah ini belum mengeluarkan instruksi untuk meliburkan sekolah.
Di Sidrap sendiri, Bupati H Dollah Mando mengeluarkan imbauan kewaspadaan dan kesiapsiagaan kepada seluruh masyarakat yang berisi 11 poin. Di antaranya tidak panik dan tetap tenang, namun meningkatkan kewaspadaan dan pencegahan terhadap kemungkinan terjadinya penyebaran covid-19.
Menghindari bepergian ke daerah-daerah terjangkit ataupun ke tempat-tempat umum jika tidak diperlukan, mengingat penularan virus yang sangat mudah dan cepat. Menghindari memegang barang-barang umum yang tidak perlu saat sedang berada di fasilitas umum.
Meminimalisir memegang area mata, hidung dan mulut karena hal tersebut merupakan pintu masuk Covid-19. Lakukan etika batuk dengan benar dengan menggunakan masker, menutup mulut dengan lengan atas bagian dalam, atau menggunakan tisu.
Di Kabupaten Pinrang, Bupati HA Irwan Hamid menginstruksikan agar aabsensi pingerprint ASN untuk sementara waktu ditiadakan.
Kadis Kesehatan Pinrang dr Dyah Puspita Dewi selaku pembina apel, kemarin menyampaikan beberapa arahan bupati terkait langkah-langkah untuk mengantisipasi mewabahnya virus corona, khususnya di Kabupaten Pinrang.
Disampaikan bahwa Pemkab Pinrang telah melakukan sosialisasi kepada seluruh masyarakat terkait dengan virus corona. Sosialisasi ini, lanjut dr Dewi berupa imbauan dari bupati.Sosialisasi tentang virus yang telah masuk di beberapa wilayah di Indonesia, lanjut dr Dewi juga dilakukan melalui khutbah Jumat seragam dan sarana sosialisasi lainnya.
”Atas instruksi dan petunjuk Pak Bupati, Mulai hari ini tidak ada absen pingerprint untuk lingkup ASN Pemkab Pinrang. Kebijakan ini untuk meminimalisir kemungkinan penularan melalui sistem absensi pegawai. Sebagai gantinya, absen manual diterapkan,” jelasnya.
Ia juga menyampaikan agar para ASN lingkup Pemkab Pinrang untuk mengurangi perjalanan dinas, terutama ke daerah-daerah yang telah terpapar virus corona.
Dijelaskan juga tentang beberapa perbedaan ciri-ciri dan gejala dari flu biasa dengan yang terpapar dengan virus corona. Menurutnya, seluruh masyarakat wajib mengetahui tentang gejala virus tersebut.
“Demam lebih dari 38 derajat, batuk, disertai sesak napas. Terutama yang pernah mengunjungi daerah terpapar,” tandasnya.
Jika menemukan gejala tersebut, kata dr Dewi, diharapkan untuk segera mendatangi puskesmas dan rumah sakit. “Rumah Sakit Pinrang siap untuk memeriksa,” tutur dr Dewi.
Akan tetapi, lanjutnya, untuk memastikan positif tidaknya, akan dirujuk ke enam rumah sakit yang telah direkomendasikan Pemerintah Provinsi Sulsel. Masyarakat juga, jelasnya, diharapkan tetap waspada terhadap virus ini.
Kadis Pendidikan Pinrang Andi Rudy Hamid, mengatakan pihaknya belum meliburkan sekolah karena daerah ini masih waspada dan belum ada temuan kasus covid-19.
“Belum ada perintah bupati sehingga kami belum meliburkan sekolah Apalagi anak-anak kita mau ujian nasional, sehingga kami tidak ingin sekolahnya terganggu, kecuali kalau sudah darurat,” tandasnya. (her-gus-ady-udi-wam-ari-krk)
Masih Menunggu Keputusan Pemprov

×





