pulsa.rovindo.com - Pusat Distributor Pulsa dan TOken
pulsa.rovindo.com - Pusat Distributor Pulsa dan TOken

Berharap tidak Bekerja Lagi di Satgas Covid

Muh Rheza, Master Makassar Recover Kecamatan Tamalanrea

MAKASSAR, BKM — Mengatasi penyebaran covid-19, khususnya di Kota Makassar tidaklah mudah. Mereka yang terlibat dalam satuan tugas (satgas) merasakan hal itu. Tak terkecuali bagi Ketua Master Makassar Recover Kecamatan Tamalanrea Muh Rheza.

Menjadi narasumber dalam sesi podcast untuk kanal Youtube Harian Berita Kota Makassar, Kamis (10/6), Rheza menceritakan apa yang dilakukannya dalam memutus mata rantai penyebaran covid-19 di wilayahnya. Kerja sama lintas sektor dibangunnya, hingga akhirnya Makassar kini berada pada zona oranye.
Pria kelahiran Ujung Pandang, 14 Maret 1980 ini berharap, berbagai upaya yang dilakukan selama ini bisa segera mengakhiri pandemi. Bukan hanya di wilayah Kecamatan Tamalanrea, melainkan di seluruh Kota Makassar. Sehingga bisa lebih fokus pada pelayanan publik.

“Saya dan kami di Satgas Kecamatan Tamalanrea sangat berharap tidak lagi bekerja. Artinya apa, jika kami tidak bekerja lagi menjadi Satgas Makassar Recover, berarti kita sudah bebas dan tidak ada lagi corona di Makassar. Kita bisa berada di zona hijau,” tutur Rheza kepada Warta Shally Hidayat yang mewawancarainya.
Dia pun patut bersyukur, karena tingkat kepatuhan masyarakat dalam penerapan protokol kesehatan (prokes) tergolong tinggi. ”Alhamdulillah, tidak ada yang signifikan. Tidak ada lagi lapisan pengamanan seperti sebelumnya. Semua berkat kesadaran masyarakat dalam menerapkan prokes. Pak Wali rutin meminta laporan dari kami di wilayah Tamalanrea,” terangnya.
Bapak tiga anak ini mengaku, walaupun waktunya untuk berkumpul bersama keluarga berkurang karena aktivitas kesehariannya, ia tetap merasa pengorbanan itu sepadan dengan upaya menyelamatkan banyak nyawa agar terhindar dari virus corona. Sejak menjadi Master Makassar Recover, Rheza melibatkan berbagai pihak. Mereka tergabung dalam tim detektor, Satuan Tugas Pengurai Kerumuman (Satgas Raika), hingga tim Hunter Covid.

”Kami bersama satgas di lapangan tidak henti-hentinya melakukan patroli dan peneguran secara langsung. Kami juga tidak segan mengambil tindakan tegas jika ada yang tidak patuh terhadap protokol kesehatan. Namun, untuk penindakan tersebut, tidak boleh arogan. Karena kita ini adalah pelayan publik. Harus bersikap baik dalam memberikan imbauan. Yang terpenting adalah patuh terhadap 5M dan taat protokol kesehatan,” tandasnya.

Selain itu, tim Satgas Covid-19 di Tamalanrea juga selalu stand by di beberapa titik pusat keramaian dan tempat usaha. “Seperti yang ramai kemarin, ada laporan warga kami satu orang yang positif dan kami langsung tangani. Setelah dilakukan pemeriksaan ulang hasilnya sudah negatif,” jelasnya.
Terkait rencana pembelajaran tatap muka di sekolah, Rheza telah berkoordinasi dengan unsur pimpinan daerah. ”Sudah ada beberapa sekolah yang minta perizinan untuk pembelajaran tatap muka. Namun kita masih menunggu mekanismenya seperti apa dari pimpinan. Petunjuk teknisnya seperti apa, dan apa yang mesti kami lakukan selaku satgas,” terangnya.
Mantan camat Tamalanrea ini juga telah melakukan koordinasi terkait vaksinasi untuk tiap kelurahan. Sebab banyak permintaan warganya untuk dilakukan vaksinasi, sementara jumlah vaksin terbatas.
“Masih banyak yang menunggu untuk divaksin. Saya sampaikan ke warga, kalau ada jatah untuk keluarhan, pasti kita arahkan untuk mereka. Utamanya tim detektor yang butuh divaksin, karena mereka melakukan kerja lapangan untuk mendata,” ujarnya. (ita)




×


Berharap tidak Bekerja Lagi di Satgas Covid

Bagikan artikel ini melalui

atau copy link

Tinggalkan komentar