MAKASSAR, BKM — Pemerintah Kota Makassar saat ini tengah menggodok teknis pengelolaan dan mekanisme isolasi mandiri (isoman) apung, menyusul lampu hijau dari Menteri Perhubungan (Menhub) yang diberikan untuk menggunakan kapal Pelni.
Awalnya, banyak yang memprediksi jika rencana yang digagas Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto itu tidak bakal disetujui. Namun ternyata, tidak menunggu waktu lama, pascapemkot mengajukan permohonan penggunaan kapal penumpang untuk isoman, langsung disetujui.
Menindaklanjuti persetujuan Menhub Budi Karya Sumadi, sejumlah stakeholder terkait, mulai Dirjen Perhubungan Laut dan PT Pelni menggelar rapat via zoom, Minggu (11/7).
“Alhamdulillah, saya sudah berkomunikasi dengan Menhub, beliau mendukung sepenuhnya. Atas nama pemerintah dan warga Kota Makassar kami menyampaikan terima kasih atas sambutan positif Bapak Menhub,” ungkap Danny.
Usai melakukan zoom meeting dengan Dirjen Perhubungan Laut Kemenhub RI dan pimpinan PT Pelni, Danny menjelaskan, rencananya armada kapal penumpang milik PT Pelni akan tiba di Makassar pada Rabu (14/7) lusa. Dia menekankan, isolasi terpadu apung skala kota adalah konsep isolasi mandiri untuk pasien covid-19 pertama di Indonesia. Bahkan, sepengetahuan Danny, belum pernah dilakukan di kota-kota besar lainnya di luar negeri.
Diketahui daya tampung kapal penumpang yang disiapkan berjumlah sekitar 900 tempat tidur. Kapal penumpang ini merupakan kapal penumpang milik PT Pelni yang dihentikan sementara pengoperasiannya akibat pandemi covid-19.
“Tanggal 14 nanti kita akan mengunjungi kapalnya. Nanti kita akan menyusun protap isolasi mandiri kerja sama Kemenhub, PT Pelni, dan Pemkot Makassar. Kita akan siapkan program-program penyembuhan bagi pasien. Kkita akan siapkan juga hepa filter di kapal,” tambah Danny.
Rencananya, kapal yang dijadikan isolasi apung terpadu ini akan ditempatkan di sekitar Pantai Losari-CoI, untuk memudahkan pihak Pemkot Makassar melakukan pengawasan dan pendistribusian makanan dan obat-obatan bagi pasien positif peserta isolasi mandiri program Makassar Recover. “Hasil pembicaraan dengan PT Pelni, kita juga akan melibatkan unsur TNI-Polri dalam program ini,” ujar Danny.
Rencananya, anggaran yang akan digunakan untuk operasional dan perawatan pasien isoman apung diambil dari hasil penghematan anggaran Makassar Recovery yang dilakukan. Danny pun menunjuk Wakil Wali Kota Makassar Fatmawati Rusdy sebagai penanggung jawab isoman apung tersebut.
“Bu Wawali kan banyak berkecimpung dalam bidang perkapalan. Jadi kita minta Bu Wawali di sana karena tahu soal-soal teknis masalah kapal, ” kata Danny.
Hari ini, Senin (12/7), Danny berencana akan mendatangani Danlantamal dan sejumlah pemangku kepentingan terkait yang akan dilibatkan dalam program isoman apung tersebut.
Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Agus H Purnomo langsung menginstruksikan pembuatan grup whatsapa untuk memudahkan koordinasi. Dia meminta kepada wali kota Makassar agar seluruh prosedur penanganan pasien covid di atas kapal sesuai standar.
Selain itu, Agus mengingatkan agar limbah medis atau limbah B3 yang berasal dari kapal tempat isoman nanti dikelola dengan baik, sehingga tidak menimbulkan bahaya, baik bagi ekosistem maupun manusia. (rhm)