pulsa.rovindo.com - Pusat Distributor Pulsa dan TOken
pulsa.rovindo.com - Pusat Distributor Pulsa dan TOken

PPDB di Makassar Dimulai 20 Juni

Danny Minta Dikawal, tak Mau Banyak Keluhan

MAKASSAR, BKM — Pemerintah Kota Makassar sudah menyusun jadwal dan proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), baik untuk tingkat SD maupun SMP. Dimulai dari pendaftaran jalur zonasi pada 20 Juni.
Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Makassar Muhyiddin Mustakim mengatakan bahwa untuk pendaftaran jalur zonasi yang akan berlangsung 20-24 Juni. Dilakukan secara daring melalui website yang sudah disiapkan Disdik.
Selanjutnya, pengumuman peserta didik yang lulus jalur zonasi akan diumumkan pada 25 Juni dan pendaftaran ulang pada 25-28 Juni. “Nanti selesai proses PPDB jalur zonasi, baru kita akan buka jalur non zonasi,” ungkap Muhyiddin, Jumat (10/6).
Untuk pendaftaran PPDB jalur non zonasi, lanjut dia, akan dibuka pada 29 Juni hingga 2 Juli mendatang. Peserta didik yang lulus akan diumumkan 3 Juli dan pendaftaran ulang pada 3-6 Juli. Setelah tahapan pendaftaran dan pengumuman rampung, persiapan masuk sekolah dijadwalkan pada 7-17 Juli.
Hari pertama masuk sekolah untuk tahun ajaran baru 2022/2023 pada tanggal 18 Juli. Sementara masa orientasi siswa dijadwalkan selama tiga hari yakni 18-20 Juli.
Terkait daya tampung peserta didik, menurut Muhyiddin, untuk jenjang SD tidak ada persoalan. Karena jumlah sekolah yang ada bisa menampung anak yang akan masuk SD.

Lebih jauh diterangkan, daya tampung SD negeri sebanyak 23.884, sementara untuk SD swasta 6.384 orang. Total daya tampung untuk SD sebanyak 30.268.
Sementara berdasarkan data, lulusan PAUD Makassar tahun 2022 sebanyak 13.857. Anak usia 6 tahun tidak PAUD sebanyak 8.089. Totalnya berjumlah 21.946 orang.
“Artinya, ada kelebihan kuota SD negeri dan swasta sebanyak 8.322. Kami berasumsi ini akan terisi penuh dari pendaftaran pesantren, anak domisili Gowa, Maros, dan Takalar,” ungkap Muhyiddin.

Yang menjadi persoalan adalah jenjang SMP. Karena daya tampung SMP negeri dan swasta tidak bisa mengakomodir seluruh lulus SD.
Sesuai data dari Dinas Pendidikan Makassar, anak usia 12 tahun di Kota Makassar sebanyak 25.733. Untuk lulusan SD di Kota Makassar tahun 2022 sebanyak 26.608. Daya tampung SMP Negeri di Makassar berjumlah 13.680. Sementara daya tampung SMP Swasta sebanyak 9.280. Total daya tampung sebanyak 21.220.
Artinya, ada kekurangan kuota untuk jenjang SMP sebanyak 5.168 orang. Namun, Muhyiddin berasumsi jika kekurangan itu disebabkan oleh anak yang berdomisili Gowa, Maros, dan Takalar yang tercatat bersekolah di Makassar.
Untuk jenjang SD, ada tiga jalur pendaftaran yang dibuka. Yakni zonasi, afirmasi, dan perpindahan. Sementara untuk pendaftaran SMP ada empat jalur yakni yakni zonasi, afirmasi, perpindahan, dan prestasi
Khusus jalur zonasi dibagi atas empat zona. Zona satu mencakup Biringkanaya, Tamalanrea, Panakkukang. Zona dua Bontoala, Tallo, Ujung Pandang, Wajo. Zona tiga Makassar, Mamajang, Ujung Pandang, Mariso, Rappocini, dan Wajo. Sementara Zona empat Manggala, Panakkukang, Rappocini. Zona lima Tamalate, Mamajang, Mariso, Panakkukang, dan Rappocini. Zona enam Sangkarrang, Ujung Tanah, dan Wajo.
Muhyiddin menegaskan, untuk jalur zonasi, pendaftaran harus menggunakan kartu keluarga (KK). Namun ada pengecualian yang diberikan bagi mereka yang dalam kondisi bencana alam.

“Jika kartu keluarga tidak dimiliki, dapat diganti dengan surat keterangan domisili, dalam kondisi bencana alam,” ungkap Muhyiddin.
Selain itu, berbeda dengan tahun-rahun sebelumnya, pada PPDB kali ini, sekolah negeri bakal digabung dengan sekolah swasta dalam rangka mewujudkan revolusi pendidikan. “Jadi kita berupaya untuk menghilangkan mindset terkait sekolah swasta yang kurang mendapat perhatian,” ungkapnya.
Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto mewanti-wanti OPD terkait untuk melaksanakan proses PPDB dengan baik. Agar tidak ada keluhan dan protes yang muncul akibat ketidaksiapan penyelenggara. Khususnya terkait sistem zonasi yang sering disoroti.
“Proses PPDB harus dikawal dengan baik. Saya tidak mau banyak keluhan yang muncul akibat perencanaan yang dilakukan tidak matang. Khususnya terkait dengan sistem zonasi,” tandas Danny.

Soal kuota SMP yang kemungkinan tidak bisa menampung seluruh lulusan SD, Danny mengatakan pihaknya sudah menyiapkan sekolah terintegrasi. Sekolah terintegrasi itu merupakan sekolah di mana ada dua jenjang pendidikan di dalamnya, yakni SD dan SMP.
Tapi itu prosesnya masih panjang. Yang akan dijadikan sekolah terintegrasi juga masih dalam taraf persiapan. “Kita akan persiapkan Sombere Smart Sekolah,” ungkapnya saat dihubungi, Jumat (10/6) petang.
Untuk solusi jangka pendek, katanya, rombongan belajar (rombel) untuk setiap sekolah bisa ditambah. Namun, metode pembelajarannya dilakukan secara hybrid. Ada yang belajar secara online dan ada juga secara offline. “Tapi ini akan kita bahas lagi ke depan. Seperti apa mekanismenya,” tandasnya. (rhm)




×


PPDB di Makassar Dimulai 20 Juni

Bagikan artikel ini melalui

atau copy link