BARRU, BKM — Prevalensi stunting anak balita kini masih sangat tinggi. Untuk menekan angka tersebut Pemkab Barru berupaya melakukan percepatan penurunan dengan dukungan anggota Komisi IX DPR RI Hj Hasnah Syam dan BKKBN.
Upaya itu dibuktikan dengan dilakukannya pencanangan kampung keluarga berkualitas (KKB) dan pemberdayaan masyarakat dalam upaya pemenuhan gizi seimbang bagi keluarga beresiko stunting. Untuk 12 desa dan kelurahan dicanangkan Bupati Barru Suardi Saleh di Desa Lampoko, Jumat (15/7).
Bupati Barru Suardi Saleh menjelaskan terbitnya Kepres RI Nomor 3 tentang optimalisasi penyelenggaraan kampung keluarga berkualitas maka penamaan dari kampung keluarga berencana diubah menjadi kampung keluarga berkualitas.
” Saya minta program ini menjadi binaan seluruh OPD dan diharapkan masyarakat dapat menikmati manfaat program dalam rangka percepatan penurunan stunting,” ujar Suardi.
Sementara Anggota DPR RI Komisi IX Fraksi Nasdem Hj. Hasnah Syam berharap melalui ‘Dapur Sehat Atasi Stunting’ (Dashat) Kebutuhan Gizi Anak
Stunting, Bumil/Busui dan keluarga resiko stunting bisa terpenuhi.
” Kita ingin melalui kegiatan KIE oleh BKKBN bisa meningkatkan pengetahuan dan keterampilan penyiapan pangan sehat dan bergizi berbasis sumber daya
lokal serta meningkatkan kesejahteraan keluarga melalui keterlibatan masyarakat yang berkelanjutan,” ujar Hasnah.
Di Kabupaten Barru ada 12 desa/kelurahan dicanangkan menjadi kampung keluarga berkualitas yakni Desa Cilellang, Manuba, Lasitae, Pao-Pao, Harapan, Kading, Siddo, Ajakkang, Anabanua, Kelurahan Sumpang
Binangae, Desa Balusu dan Lampoko. (udi/C)