SINEAS muda Makassar tak pernah berhenti melahirkan karyanya. Terakhir, mereka yang tergabung dalam Zikka Production memproduksi sebuah film berjudul Andini. Bergenre horor yang diambil dari kisah nyata.
ANDINI dan Andika adalah sepasang remaja yang telah cukup lama menjalin asmara. Namun, hubungan percintaan di antara mereka tak mendapat restu dari orang tua. Karena Andini berasal dari keluarga mapan dan berdarah biru.
Pada suatu masa Andika datang untuk melamar sang pujaan hati. Dengan arogan dan berlagak ala preman, lamarannya pun ditolak oleh kedua orang tua Andini. Saat itulah tercetus penyataan dari Andika bahwa Andini tak akan menjadi miliki siapa pun kecuali dirinya.
Belakangan terungkap bila Andini telah menjalin rumah tangga dengan pria lain bernama Junaidi. Hal ini diketahui oleh Andika. Ia lalu datang menemui Andini dengan tujuan untuk mendapatkan penjelasan tentang statusnya itu. Dalam sebuah pertemuan mereka hanya berdua. Timbul niat tak baik dari Andika. Ia hendak merudapaksa Andini.
Karena sudah menikah, Andini tak terima. Ia mencoba memberikan perlawanan. Namun, apalah daya. Andika sudah gelap mata. Wanita yang dicintainya itu menjemput ajal di tangannya sendiri. Kemudian mayatnya dibuang ke sawah. Rohnya pun gentayangan.
Sinopsis ini terungkap dalam visit media yang dilakukan kru dan pemain film Andini ke redaksi BKM di lantai tiga Gedung Graha Pena, Senin (25/7). Mereka yang datang, yaitu Suci Meyliana sebagai pemeran Andini, Shelly Grasilia Arbiati (Tuti), Risma Sylviana (Salsa), Nontison (Dika), Syahrul Callu (pengawal Tetta), Rizal Nur (sutradara), Hamka Pradifta (ustas sekaligus produser), Valencia Cristina (Salasa), serta Samridal Basri yang berperan sebagai polisi. Pemeran lainnya adalah Fachri Albar (Junaidi), Novril (Bima), serta Andi Yaumil (saksi mata).
”Ini film baru. Dioproduksi hanya tiga hari. Durasi seharusnya 1,5 jam, namun kemudian dipress menjadi 17 menit,” ungkap Sutradara Rizal Nur.
Pemangkasan waktu tayang itu dikarenakan Andini diikutsertakan dalam Festival Film Pendek di Kota Makassar. Rizal Nur pun mengaku harus bekerja esktra untuk mengeditnya agar pesannya sampai kepada penonton. ”Pertamanya diedit di rumah. Tapi karena tidak bisa konsentrasi, kemudian dipindahkan di hotel,” tuturnya.
Baik Rizal Nur, Syahrul, dan Nontison optimistis Andini bisa mengukir prestasi di ajang festival yang kini diikuti. Alasannya, karena kru dan talentnya sudah memiliki jam terbang dan berpengalaman di bidangnya masing-masing.
Pemeran utama wanita, Suci Meyliana mengaku punya pengalaman selama berjalannya shooting yang berlokasi di Kampung Bonto Pajja, Kelurahan Lembang Parang, Kecamatan Barombong, Kabupaten Gowa. Ia sempat kerasukan. Karena ternyata, ambulans yang dipergunakan saat shooting baru saja dipakai mengantar jenazah. Lokasi pengambil gambar yang lainnya, yakni Jalan Pendidikan dan Pantai Losari.
”Awalnya memang saya takut waktu dirias untuk peran hantu. Sempat kerasukan waktu di atas ambulans. Ada suara-suara lain yang saya dengar dari belakang,” ujar perempuan yang memiliki darah Kajang ini.
Dari penjelasan pemeran lain, Syahrul mengapresiasi aparat Polsek Barombong yang mendukung produksi film ini. Termasuk dengan Yayasan Amalia Sikatutui. Mereka bahkan menyiapkan armada mobil untuk digunakan.
Talent lainnya, Risma sebagai Salsa merupakan teman Andini. Ia menemani karakter Siska yang kerasukan roh Andini. ”Kami sama-sama anak kuliahan dan satu kampus. Setelah selesai ujian kita liburan. Saat libur itulah kita temukan mayat Andini. Siska kerasukan roh Andini yang meminta untuk dicarikan jasadnya. Setelah dicari ternyata ada di tengah sawah,” terangnya.
Bagi Risma, Andini merupakan film pertamanya yang bergenre horor. Ia sebelumnya lebih banyak bermain di film drama dan percintaan. Dirinya juga mendapati kenyataan bahwa kerasukan itu memang benar adanya.
Demikian pula dengan Shelly Grasilia, ini pertama kali dirinya bermain film horor. Sebelumnya lebih banyak di Youtube. Pengalaman baru juga diperolehnya.
”Pada saat Andini kerasukan, saya berkeringat dingin. Itu pertama kali lihat orang kesurupan,” imbuhnya. (*/rus)