pulsa.rovindo.com - Pusat Distributor Pulsa dan TOken
pulsa.rovindo.com - Pusat Distributor Pulsa dan TOken

Oknum Imam Ditangkap, Diduga Cabuli Bocah Tetangga

Terduga Pelaku Juga Dosen dan Pensiunan ASN

GOWA, BKM — Seorang pria berusia 70 tahun berinisial Sah nyaris dihakimi warga di BTN Ana’ Gowa, Desa Bontoala, Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa, Minggu (2/10) sore. Lelaki tua yang diketahui sebagai seorang dosen di salah satu perguruan tinggi swasta di Makassar dan juga merupakan pensiunan ASN itu, ditangkap aparat Kepolisian Sektor (Polsek) Pallangga untuk kemudian diserahkan ke Polres Gowa pada hari itu juga.

Sah juga dikenal sebagai seorang imam masjid di perumahan tersebut. Ia bahkan sering menjalankan syiar agama melalui khutbah Jumat pada masjid-masjid di Pallangga, bahkan diluar Pallangga.
Sah dikecam warga perumahan lantaran pria uzur ini rupanya ketahuan telah mencabuli seorang bocah, anak tetangganya.

Saat dijemput polisi menggunakan mobil operasional Polsek Pallangga, Sah nyaris jadi sasaran amuk warga perumahan yang sudah berkumpul di depan rumah terduga pelaku pencabulan ini.
Warga sengaja ingin melabrak terduga pelaku yang dinilai bejad dan tidak punya hati. Apalagi selama ini ia dikenal alim dan taat menjalankan ibadah. Bahkan warga perumahan menyapanya dengan sebutan ustaz.

Oknum dosen ini memicu amarah warga perumahan karena telah berbuat cabul pada bocah perempuan berusia enam tahun, sebut saja Bunga (bukan nama sebenarnya).

“Kami sangat resah dengan perbuatannya. Sebaiknya istrinya juga diambil polisi. Ke mana dia dalam dua hari ini saat suaminya berbuat tak senonoh,” kesal kesal salah seorang ibu rumah tangga tetangga korban bernama Lina ini.
Perempuan yang mengenakan mukenah merah bermotif bunga ini, mengatakan warga perumahan jadi heboh ketika kasus ini terkuak. Ketika itu Bunga mengadu pada ibunya tentang perlakuan yang diterimanya. Akhirnya, sang ibu membawa anaknya untuk divisum lalu melaporkan ke RW dan pihak kepolisian.
Lina lalu menceritakan kronologi terungkapnya kasus asusila tersebut. TKP nya pun di rumah terduga pelaku saat istrinya tidak ada.

“Napikir bahwa gurunyaji mungkin sehingga korban ikut saja saat pelaku mengajak korban masuk ke rumahnya. Ini menurut pengakuan korban. Pada hari pertama katanya dikasih uang Rp2.000 sama belimbing. Terus, hari kedua dikasih lagi uang sama kue. Setiap kali anak ini diajak selalu dapat pesan dari pelaku, jangan bilang siapa-siapa. Jadi ini anak kasihan diamki. Ke bundanya juga diam. Anak itu tidak mau bicara,” tuturnya.
”Tapi entah kenapa bundanya ini mulai curiga ada apa-apa dengan anaknya. Apalagi selalu dari rumah pelaku. Hari berikutnya, aksi pelaku katanya gagal karena ada cucunya datang. Seandainya tidak ada cucu pelaku datang, mungkin aksinya berlanjut, ” papar Lina.

Diakui Lina, dalam beberapa hari ini korban terlihat lain.

“Saya pernah WA bundanya, tapi katanya anaknya baik-baik saja. Kemudian dua hari lalu saya pergi jenguk di rumahnya, ternyata memang baik-baikji. Malamnya setelah pulang menjenguk, bunda korban bilang mau cerita sesuatu ke saya. Selang dua hari bundanya datang dan menceritakan semua. Saya bilang ceritakan detail supaya ditahu masalahmu. Di pun cerita tapi meminta agar tidak dulu diketahui orang banyak,” terangnya.
”Setelah bunda korban ceritakan, akhirnya saya temani dia melapor ke Pak RW. Bundanya ternyata sudah melakukan visum untuk anaknya. Menurut ibu korban, anaknya sendiri mengakui apa yang dilakukan pelaku kepadanya,” beber Lina kepada media.

Dari tetangga ibu korban ini diketahui jika terduga pelaku adalah pensiunan ASN, dan kini menjadi dosen di salah satu perguruan tinggi swasta di Makassar.
“Yang kami tidak terima ini adalah istri pelaku, kenapa setiap sore (saat kejadian) tidak pernah ada di rumahnya. Bahkan istrinya selalu membela-bela suaminya tidak bersalah. Makanya, kami minta polisi juga ambil itu istrinya untuk diinterogasi, ke mana dia setiap sore saat suaminya melakukan perbuatannya. Apalagi menurut korban, dia selalu diajak ke rumah pelaku sepulang mengaji. Kami heran karena pelaku ini sering pergi ceramah di masjid-masjid, dan bahkan selalu isi khutbah jumat,” ungkap Lina.
Kasat Reskrim Polres Gowa AKP Burhan yang dikonfirmasi, Senin (3/10) sore, belum memberikan jawaban. AKP Burhan hanya mengarahkan agar mengkonfirmasi ke Kanit PPA Satreskrim Polres Gowa, sebab dirinya sementara berada di luar Gowa.

“Ke Kanit PPAku miki dulu karena saya di daerah,” balas Kasat Reskrim via pesan WhatsApp.

Sementara Plt Kasi Humas Polres Gowa AKP Hasan Fadhlyh yang dikonfirmasi via WhatsApp, tidak memberi respons. (sar)




×


Oknum Imam Ditangkap, Diduga Cabuli Bocah Tetangga

Bagikan artikel ini melalui

atau copy link