Sulselbar
Suardi Beber Empat Strategi Penanganan Inflasi

BARRU, BKM — Bupati Barru Suardi Saleh membeberkan empat strategi penanganan inflasi di daerah yang dipimpinnya. Secara umum ada empat strategi dimaksud yakni keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi dan komunikasi efektif.
Suardi lebih menguraikan, strategi keterjangkauan harga dengan mendorong program stabilisasi harga dan pengelolaan pemintaan. Kegiatan yang dilaksanakan kata dia, adalah pemantauan harga sembako meliputi kebutuhan pokok di tujuh kecamatan.
Selain itu, pelaksanaan pasar murah yang bertujuan untuk membantu meringankan beban masyarakat dalam rangka memperoleh barang kebutuhan pokok yang murah dan terjangkau dengan mendekatkan produsen ke konsumen.
Sementara strategi ketersediaan pasokan dengan memperkuat produksi, cadangan pangan pemerintah serta memperkuat kelembagaan melalui Gerakan Barru menanam dan Gerakan Tanam Bersama disetiap desa/kelurahan.
Strategi kelancaran distribusi dengan mendorong kerjasama perekonomian antar daerah. Strategi komunikasi efektif dengan program memperbaiki kualitas data serta memperkuat koordinasi antara pusat dan daerah
“Kita sudah tandatangani MoU dengan Pemkab Kota Baru Kalimantan Selatan, Kota Bontang dan Balikpapan Kalimantan Timur Mamuju dan Pasangkayu Sulawesi Barat terkait pengembangan perekonomian daerah melalui pemanfaatan transfortasi laut antarpelabuhan,” terang Suardi usai mengikutirapat Penanganan Pemulihan Ekonomi dan Inflasi di Kantor Gubernur Sulsel, Jumat ( 27/1).
Agenda rapat yang dipimpin Mendagri Tito Karnavian dihadiri para Bupati dan Walikota se Sulsel didampingi Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman sekaligus memberikan pengarahan, sebelum Rakor.
Mendagri Tito menekankan beberapa hal yang harus dilakukan dalam penanganan inflasi di Sulsel. Menurutnya, inflasi ini sudah terjadi di beberapa negara.
“Jika inflasi itu dibawah 10 persen artinya masih termasuk ringan, berarti kenaikan barang dan jasa belum terasa. Sendi-sendi ekonomi masih kuat, tapi jika sudah di angka 11 persen hingga 30 persen berarti sudah masuk sedang dan kenaikan harga mulai terjadi goncangan,” ungkapnya.
Tito memberikan solusi yang harus dilakukan setiap daerah, termasuk di Sulsel dalam menjaga agar angka inflasi ini tidak naik dan memengaruhi perekonomian.
“Kita harus menjaga supply dan tahu persis barang apa yang naik dan bagaimana cara membuat harganya itu turun dan dijangkau masyarakat, yah supply-nya harus cukup,” ujar Mantan Kapolri ini. (udi/C)
-
Politik3 minggu ago
Poros Enrekang-Toraja Longsor, Fauzi Minta Balai Jalan Segera Turun
-
Gojentakmapan2 minggu ago
Tim Penyidik Kejari Periksa Mantan Bupati Takalar
-
Photo4 minggu ago
seorang nenek yang sudah renta bersama seorang cucunya di gubuknya di Lorong 7 Jalan Adhyaksa Baru
-
Photo4 minggu ago
Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan membedah konsep program 1.000 Ha sawah
-
Headline4 minggu ago
Lubang Menganga Pemicu Lakalantas Manhole Perusahaan Telekomunikasi
-
Olahraga3 minggu ago
Selangkah Lagi Bripda Muh Ryan Afryadi Akbar, Personel Ditreskrimum Polda Sulsel Perkuat Bhayangkara FC
-
Bisnis4 minggu ago
Sehari Pengamen Badut Bisa Menghasilkan Rp800 Ribu
-
Sulselbar4 minggu ago
Polres Umumkan Hasil Rikmin Anggota Polri