MAKASSAR, BKM — Pemerintah Kota Makassar tahun ini akan menata koridor atau trotoar di sepanjang Jalan Andi Djemma eks Jalan Landak Baru dan Jalan Sungai Saddang.
Anggaran yang disiapkan sebesar Rp30 miliar. Masing-masing Rp20 miliar untuk trotoar Jalan Andi Djemma dan Rp10 miliar untuk Jalan Sungai Saddang.
Kepala Bidang Jalan dan Jembatan, Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Makassar, Noorhaq Alamsyah, ada sejumlah sarana yang akan dihadirkan Pemkot Makassar jalan tersebut.
“kedua proyek ini akan dilengkapi sejumlah fasilitas penunjang, seperti ramah disabilitas, hingga fasilitas bangku bagi pengguna jalan,” ungkapnya, akhir pekan kemarin.
Dia mengemukakan, untuk koridor Andi Djemma, kanan dan kiri ada jalur untuk penyandang disabilitas. Ada vegetasinya hingga rambu-rambu jalan.
Dia menjelaskan untuk eksiting pelebaran dan peninggian juga akan dilakukan, hanya saja ini tetap menyesuaikan kebutuhan yang ada.
Beberapa titik juga akan tetap dipertahankan eksisting-nya. Selanjutnya untuk material yang digunakan pada trotoar tersebut adalah granit.
Kemudian penataan reklame untuk jalur ini juga akan dibenahi. Selama ini masalah penataan reklame di beberapa titik jalan kerap mengganggu dan tak karuan, setelah pembenahan maka akan ditata sedemikian rupa agar terlihat lebih rapi.
“Jadi ditata (reklame), penghuni rumah atau ruko atau depan jalan yang dimaksud,” katanya.
Adapun panjang dari masing-masing koridor tersebut, untuk trotoar Jalan Andi Djemma, dibangun dengan panjang 3,04 km sedangkan untuk Jalan Sungai Saddang sepanjang 2,2 km.
Sementara itu soal penataan koridor Andi Djemma dan sungai Saddang ini sempat diajukan pada tahun sebelumnya, hanya saja gagal terealisasi.
Noorhaq memastikan pengerjaan untuk pembenahan trotoar ini bisa berjalan tahun ini. Lelang tender untuk proyek tersebut kata dia akan diajukan dalam waktu dekat, hanya saja dirinya belum sesumbar kapan waktu tepatnya.
Anggota Komisi C DPRD Makassar, Fasruddin Rusli menjelaskan, penataan trotoar ini memang menjadi salah satu yang urgen dibenahi Pemkot Makassar.
“Perluasan dan rehabilitasi trotoar untuk di Sungai Saddang dan Andi Djemma ini memang perlu. Karena lajur jalan penghubung yang utama sehingga mata orang bisa lihat kota Makassar ada perubahan total,” imbuh Acil sapaan akrab Fasruddin.
Legislator PPP ini mengatakan, untuk penataan ini, juga mesti memperhatikan penataan Pedagang Kaki Lima (PKL), sampai saat ini masih banyak PKL yang bercokol menggunakan trototar sebagai kawasan jualan.
Ini mengganggu hak pejalan kaki, apalagi PKL-PKL ini kerap merusak estetika kota sebab tak tertib dalam kebersihan.
Selayaknya seluruh PKL ini juga mesti disediakan kawasan khususnya, agar mereka tetap bisa berjualan tanpa mengganggu ketertiban umum.
“Dicarikan tempat khusus alokasi untuk PKL, harus ditertibkan agar tidak terasa kumuh tempat-tempat mereka ini,” jelasnya
Acil sapaan akrabnya mengatakan pembenahan terhadap trotoar ini akan kembali diajukan di tahun 2024 mendatang, targetnya menyasar seluruh trotoar di Kota Makassar agar bisa lebih terbenahi. (rhm)
KATA MEREKA:
