TAKALAR, BKM – Pemerintah Kabupaten Takalar memboyong sejumlah produk kerajinan UMKM yang menjadi khas daerah. Produk ini untuk dipamerkan dalam Pameran Inacraft 2023 yang berlangsung di Jakarta Convention Centre, tanggal 1 sampai 5 Maret 2023.
Kerajinan tangan dan aneka kuliner yang diboyong ke Jakarta, yakni songkok guru, gerabah, kerajinan serat lontar, kain shibori, dan kuliner berupa telur ikan terbang, keripik daun kelor, dan keripik rumput laut.
Selain produk kerajinan dari Takalar, turut pula dipamerkan produk lokal dari daerah lainnya. Perajin anyaman serat lontar dari Takalar yang turut dihadirkan dalam pameran, Daeng Tarring, mengaku senang karena tas jinjing yang dibawa terjual habis.
”Biasanya kalau ikut pameran di Makassar, itu cuma laku satu, dua. Sekarang, hampir semua produk yang kubawa laku terjual. Sayangnya cuma sedikit yang dibawa,” kata Daeng Tarring.
Pj Bupati Takalar, Setiawan Aswad bersama Ketua Dekranasda Takalar, Sri Astuti Thamrin, hadir langsung memamerkan kerajinan dan kuliner andalan tersebut.
”Gubernur Sulsel, Andi Sudirman dan ibu Naoemi Octarina selaku ketua Deskranasda Sulsel, baik dalam rapat persiapan pameran Inacraft maupun ketika berkunjung ke stand pameran Inacraft, senantiasa memberikan arahan dan motivasi agar produk unggulan Takalar diberikan sentuhan-sentuhan teknis dan pemasaran. Sehingga bisa memiliki daya saing dan terserap baik pasar domestik, nasional bahkan internasional,” ungkap Ketua Dekranasda Takalar, Sri Astuti Thamrin
Stand Pameran Takalar selain sempat dikunjungi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno, juga disambangi Wakil Menteri ATR/BPN, Nurlaely Raja Juli Antoni beserta beberapa anggota Dharma Wanita dan Asdep Menteri Koperasi dan UMKM, Irwansyah Panjaitan.
Kehadiran orang-orang penting di stand pameran Takalar ini pun membawa dukungan positif untuk pengembangan dan peningkatan kualitas produk UMKM baik secara teknis maupun pemasaran ke depannya.
Selain memamerkan produk lokal, Dekranasda Takalar bersama pengrajin juga secara tidak langsung berbagi ilmu bersama pengrajin dari seluruh daerah dan brand lokal lain untuk pengembangan dan peningkatan kreativitas kerajinan. (ira)
