pulsa.rovindo.com - Pusat Distributor Pulsa dan TOken
pulsa.rovindo.com - Pusat Distributor Pulsa dan TOken

ASN Keracunan Massal Usai Makan di Resepsi Pernikahan

Kepala Dinas dan Sekdis Ikut Jadi Korban

GOWA, BKM — Sebuah resepsi pernikahan yang berlangsung pada salah satu gedung di Kota Sungguminasa, Kabupaten Gowa, berujung dramatis. Puluhan orang, yang sebagian besar di antaranya Aparatur Sipil Negara (ASN) mengalami keracunan massal.
Peristiwa bermula pada Selasa (18/7). Pada pukul 12.00 Wita, mereka menghadiri pesta pernikahan di Gedung Adi Jaya, Sungguminasa. Tak lama berselang, kira-kira pukul 15.00 Wita, mereka mengeluh lantaran mengalami gejala keracunan.
Puluhan ASN ini adalah para pegawai unit kerja Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah (PKD) Pemkab Gowa. Mereka ke pesta pernikahan salah satu pegawai di OPD tersebut. Rerata dari mereka mengalami gejala keracunan seperti mual, pusing, dan muntah. Selanjutnya dilarikan ke ke layanan kesehatan terdekat, yakni Puskesmas Somba Opu dan IGD RSUD Syekh Yusuf.
Tercatat ada ratusan tetamu yang hadir di resepsi pernikahan tersebut. Dari hasil pendataan pihak RSUD, Puskesmas dan aparat Polres Gowa, awalnya sebanyak 21 yang harus mendapat perawatan. Namun, kemudian bertambah menjadi 27 orang, dan terakhir sebanyak 32 orang yang terindikasi mengalami keracunan.
Menurut hasil pemeriksaan awal di lokasi pesta, pihak penyelenggara menyiapkan menu makanan berupa ayam suwir, mie goreng, telur balado, nasi putih, sup, acar, perkedel kentang dan es buah. Makanan ini diketahui bukan disiapkan oleh pemilik gedung pernikahan, melainkan pesanan katering pihak keluarga pelaksana pesta yang diorder dari luar, yakni dari sebuah catering yang berlokasi di Jalan KH Wahid Hasyim, Sungguminasa.
Kasat Reskrim Polres Gowa AKP Bahtiar yang dikonfirmasi, Rabu (19/7) pagi, membenarkan kasus keracunan massal tersebut. “Kami sedang melakukan penyelidikan penyebab kejadian. Sampel makanan sedang diuji secara laboratoris. Ada beberapa jenis makanan kita ambil dari TKP (gedung pesta), baik itu sisa makanan maupun makanan utuh. Termasuk muntahan sejumlah tamu. Jadi semua jenis makanan yang disajikan pada saat hajatan yang masih tersisa kita ambil untuk diperiksa di lab, ” terangnya.
Dikatakan AKP Bahtiar, hingga Rabu kemarin, para korban yang dirawat dan diobservasi di IGD RSUD Syekh Yusuf kondisinya sudah membaik. Bahkan sebagian besar di antaranya pulang ke rumahnya, setelah sempat menjalani perawatan selama sehari.
“Dari keterangan sejumlah pihak yang kami mintai periksa, korban rata-rata pegawai dari Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah Pemkab Gowa. Yang melaksanakan pesta adalah salah satu dari pegawai di instansi tersebut. Makanan disediakan katering dari luar. Saat ini sampel makanan sudah diserahkan ke pihak terkait untuk diuji lab, dan hasilnya kita tunggu,” jelas Kasat Reskrim.
Awalnya ada sekitar 20-an orang pegawai Dinas PKD yang masuk RSUD dan ditangani pihak medis. Mereka dirawat inap di bagian keperawatan, dan ada juga yang diobservasi. Mereka kebanyakan mengalami mual dan mau muntah, sakit perut, sakit kepala, diare, sakit ulu hati serta sakit dada.
“Setelah diberi vitamin dan cairan, beberapa di antaranya sudah membaik. Terakhir kemarin para pasien keracunan yang dirawat sempat dikunjungi oleh Ibu Sekretaris Kabupaten Gowa. Tidak lama setelah itu datang juga Pak Bupati Gowa melihat langsung kondisi para pegawai. Yang jelas semua pasien terduga keracunan itu langsung kita tangani. Keadaannya tidak ada yang terlalu mengkhawatirkan,” jelas Humas RSUD Syekh Yusuf Kabupaten Gowa Muh Taslim yang dihubungi via ponselnya, kemarin pagi.
Dikatakan Taslim, pihak dokter memberikan waktu observasi 24 jam. Jika cairan yang diberikan sudah habis dan kondisinya sudah membaik, maka pasien sudah diperbolehkan pulang.
“Sementara untuk makanannya yang ada di pesta itu, pihak Dinkes Gowa bersama pihak kepolisian sudah mengambil sampelnya untuk diperiksa di lab, dan kita masih menunggu hasil pastinya. Menurut info dari pihak pemilik pesta, dicurigai sumber keracunan itu berasal dari masakan ayam karena rasanya sudah tidak segar lagi dan agak basi. Tapi kita belum bisa mengklaim dan memastikan itu sebelum hasil lab keluar,” terang Taslim.

Kadis-Sekdis Jadi Korban

Awalnya, jumlah korban yang terdata akibat keracunan massal ini 21 orang. Namun, pada Selasa sore hingga malam bertambah menjadi 32 orang. Sebanyak 27 orang dirawat di RSUD Syekh Yusuf, Sungguminasa. Sisanya ada juga dirawat di RSU Bhayangkara dan RSU Haji, Makassar.
Dari puluhan korban yang terdata itu, di antaranya adalah Kepala Dinas PKD Gowa Abd Karim Dania (54) bersama sekdisnya Mahmud (47), serta sejumlah kepala bidang dan staf lainnya.
Para ASN dan dua anak dari ASN yang terdata dirawat dan diobservasi, yakni Fauziah (21), Ardi (35), Silfana (47) Kahar (42), Andi Rasna (40), Dian Sahlaeni (42), St Syarwana (22), Hijrawati (30), Masnawati (46), dan Novita (40). Emil Wiradinata (47), Faiqah (16), Hasriawati (47), Harlina (40), Yusran (40), A Aristudafi (40), Ihwanul (22), M Jafar (43), Hendra (41), Syafika (11), Bimo (9), Risma (22), serta Ramdhani Utami (31).
Kepala Bidang Pelayanan Medik RSUD Syekh Yusuf Gowa dr Suryadi menyebut, pasien keracunan yang terdata hingga Rabu (19/7) sebanyak 32 orang. “Yang terdata 32 orang, namun beberapa diantaranya sudah pulang. Ada juga yang masih tinggal. Tapi kalau cairan infusnya sudah habis dan merasa sudah baikan, maka kita perbolehkan pulang. Sejauh ini kami tidak mau berspekulasi penyebab keracunan. Kami fokus pada tindakan kedaruratan pada pasien,” kata dr Suryadi yang juga Ketua IDI Gowa.
Yusran, salah seorang korban keracunan yang merupakan pegawai Dinas PKD Gowa, mengaku awalnya ia mengalami sakit perut, mual dan muntah sekembali dari pesta. Ia datang ke gedung pernikahan pada pukul 11.30 Wita, dan makan siang bersama beberapa rekan kantornya yang datang lebih awal. Yusran baru sadar dirinya mungkin mengalami keracunan setelah merasakan sakit perut lalu mual.
Hingga Rabu sore (19/7), kasus dugaan keracunan ini masih dalam proses penyelidikan aparat Polres Gowa. Pihak Inafis Polres Gowa telah membawa sampel makanan di pesta itu untuk diuji di Laboratorium Forensik Polda Sulsel. Hasilnya masih ditunggu guna proses lebih lanjut.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gowa drg Abdul Haris yang dikonfirmasi sekaitan jumlah pasien yang dirawat di RSUD Syekh Yusuf, mengatakan hingga kemarin sore pasien keracunan yang dirawat tersisa satu orang. Pasien lainnya sudah pulang ke rumahnya masing-masing setelah kondisinya dinyatakan membaik.
“Iya, sekarang tersisa satu orang pasien yang dirawat di rumah sakit. Yang lainnya sudah bisa kembali ke rumahnya karena kondisinya sudah membaik. Kalau terkait hasil pemeriksaan terhadap makanan yang dikonsumsi para pasien saat menghadiri pesta pernikahan itu, sampai hari ini memang belum keluar. Jumlah akhir pasien terindikasi keracunan itu sebanyak 32 orang, ” jelas drg Abdul Haris. (sar)

Keluarga Pengantin Pria Minta Maaf

Keluarga besar pasangan pengantin Ardin Rahim Alauddin dan Anistasya Sakinah Putri menyampaikan permohonan maaf atas terjadinya insiden pada pesta yang digelar oleh Mardiana Dahlan, ibunda pengantin pria.

Penyampaian permohonan maaf ini disampaikan Mardiana Dahlan melalui putrinya bernama Faradilah yang merupakan ASN bagian Akuntansi pada Dinas Pengelolaan Keuangan (PKD) Pemkab Gowa.

Faradilah adalah kakak dari pengantin pria Ardin Rahim Alauddin. Ketika dikonfirmasi BKM via ponselnya, kemairn pada pukul 16.45 Wita, ia menjelaskan bahwa ibu dan keluarga besarnya sangat syok atas kejadian tersebut.

“Atasn ama keluarga besar kami minta maaf atas kejadian yang kami tidak sengaja.
Kami selaku pemilik hajatan resepsi pernikahan adik kami Ardin Rahim Alauddin dan Anistasya Sakinah Putri yang dilaksanakan pada Selasa, 18 Juli 2023 pukul 11.00-14.30 Wita bertempat di Gedung Serbaguna Adi Jaya memohon maaf sebesar-besarnya. Karena pada resepsi pernikahan adik kami telah terjadi musibah yang telah membuat banyak tamu dan keluarga mengalami gangguan kesehatan terutama gangguan pencernaan. Atas kejadian tersebut, kami sekeluarga meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada para tamu undangan dan keluarga yang mengalami gangguan kesehatan saat ini,” kata Faradilah mewakili ibundanya.

Faradilah mengatakan, banyaknya tamu undangan yang akhirnya mengalami gejala mual, muntah dan diare serta menjalani perawatan di rumah sakit setelah menyantap hidangan yang disajikan, membuat keluarganya sangat merasa bersalah.

Namun diakuinya, kejadian yang terjadi bukan unsur kesengajaan.
Menurut Faradilah, apa yang terjadi merupakan sebuah musibah yang sangat dan tidak pernah diinginkannya.

“Kami berharap kejadian ini tidak merenggangkan hubungan kekeluargaan dan pertemanan yang selama ini telah terjalin sangat baik. Kami sekeluarga menyesal dan merasa bertanggung jawab atas apa yang terjadi. Sekiranya ada yang dirugikan secara materi karena pengobatan yang dilakukan, tanpa mengurangi rasa hormat kami silakan datang ke kediaman kami, ” tambah Faradilah.

Diakuinya, kejadian tersebut merupakan pengalaman terburuk yang pernah dialaminya bersama keluarganya.

“Tidak ada unsur kesengajaan sama sekali serta tidak pernah kami harapkan. Apalagi korban bukan dari para tamu undangan saja, tapi beberapa anggota keluarga kami pun terkena dampaknya. Salah satunya adalah anak saya, Faigah (16),” tuturnya.
Ia pun mengapresiasi upaya pihak Polsek Somba Opu dan Polres Gowa, Dinas Kesehatan Gowa dan Dinas Kesehatan Sulsel yang langsung sigap menangani persoalan tersebut dengan mengambil sampel makanan dan melakukan pengecekan di laboratorium. ”Kami berharap segera mendapatkan hasil pemeriksaannya, sehingga dapat dijadikan bahan koreksi sekaligus pelajaran bagi kami sekeluarga juga masyarakat pada umumnya. Sehingga kejadian tersebut tidak terulang lagi. Sekali lagi kami sampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya. Salam permohonan maaf dari ibunda kami Mardiana Dahlan, ” kata Faradilah. (sar)




×


ASN Keracunan Massal Usai Makan di Resepsi Pernikahan

Bagikan artikel ini melalui

atau copy link