MAKASSAR, BKM — Puluhan kader dan politisi perempuan Partai Hanura menghadiri pertemuan khusus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) Provinsi Sulsel di Hotel Aero Smile, Makassar, Minggu (27/8).
KPPI adalah wadah dan kumpulan perempuan dalam melakukan koordinasi, konsolidasi serta pemberdayaan perempuan yang berkiprah dalam dunia politik.
Ketua KPPI Sulsel, Andi Rachmatika Dewi menegaskan bahwa saatnya perempuan Indonesia bersatupadu tanpa sekat, agama, ras dan golongan apalagi ideologi politik.
“Lembaga ini murni untuk pemberdayaan perempuan,”tegas Andi Rachmatika yang juga Ketua Komisi D DPRD Sulsel ini.
Menurutnya, peran perempuan dalam politik serta peningkatan kapasitas kesetaraan gender telah diatur dalam UUD Pemilu tentang keterwakilan 30 persen perempuan serta bagian penting dalam obyek pembangunan Indonesia seutuhnya.
Salah seorang peserta pemberdayaan KPPI, Nurbaya Hanafi memilih hadir dan berkumpul dengan partai lain untuk menguatkan posisi perempuan dalam pesta demokrasi 14 Pebruari 2024 mendatang.
“Isu perempuan dan anak itu obyek sekaligus subyek dalam politik,” kata Caleg DPR-RI Dapil Sulsel 1 Partai Hanura ini.
Tak hanya Nurbaya, namun Orva F Karangan juga menambahkan bahwa era modern membuat posisi perempuan semakin penting dalam percaturan politik di Indonesia. “Perempuan bisa tonji dalam segala hal,” jelas Politisi Hanura yang terdaftar Caleg DPRD Sulsel 1 ini.
Demikian pula yang disampaikan Herawaty Baharuddin bahwa kegiatan ini bermanfaat untuk silaturahmi dan menambah wawasan.
“Peran ganda perempuan menentukan kualitas demokrasi,” ucap caleg DPRD Sulsel 6 ini.
Kegiatan berlangsung atas kerjasama KPPI Provinsi Sulsel dengan anggota komisi IX DPR RI Aliyah Mustika Ilham Sirajuddin. (jun/rif)