pulsa.rovindo.com - Pusat Distributor Pulsa dan TOken
pulsa.rovindo.com - Pusat Distributor Pulsa dan TOken

Syamsuddin Alimsah Kecewa, Yasir Optimis

MAKASSAR, BKM–Tinggal selangkah lagi, Ketua umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto mendaftar sebagai Calon Presiden di Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI. Prabowo akan didampingi Gibran Rakabuming Raka sebagai Calon Wakil Presiden.

Politisi Partai Gerindra HM Yasir Mahmud memberikan apresiasi kepada Gibran yang selangkah lagi mendaftar sebagai Cawapres mendampingi Prabowo di KPU Rabu (25/10).
“Kalau aku sih, Gibran sudah pas mendampingi Prabowo. Tua dan muda menjadi perpaduan yang mantap. Saya yakin orang sekelas Gibran dengan usianya sekarang akan bekerja dengan sangat baik yang tentunya akan menjaga karirnya kedepan. Gibran sangat potensial dan bisa memimpin mewakili kaum muda,”ujar Yasir Mahmud, Senin (24/10).
Yasir Mahmud yang juga bakal calon anggota legislatif (Bacaleg) untuk DPRD Sulsel melalui Dapil VII Bone mengakui prestasi Gibran menjadi wali kota Solo. “Saya rasa sudah sangat cukup, bahkan beliau (Gibran,red) bersentuhan langsung kemasyarakat dan menghadapi berbagai permasalahan, Apalagi pasti nanti akan mendapat pendampingan dan nasehat-nasehat dari Pak Jokowi dan banyak tokoh nasional lainnya.

Hal beda disampaikan Ketua ASA Indonesia Syamsuddin Alimsyah yang mengemukakan bila Prabowo akhirnya ketemu juga jodohnya setelah sekian lama penantian yang tak kunjung datang. Dan jodohnyapun jatuh kepada Gibran yang juga putra sulung Presiden Jokowi ini sejatinya belum bisa maju berkontestasi karena belum cukup umur.
“Sesuai pencacatan sipil, Gibran baru masuk usia 36 tahun, sementara yang dipersyaratkan dalam UU 7 tahun 2017 tentang Pemilu seorang calon Presiden dan Wakil Presiden harus berumur minimal 40 tahun. Gibran mendapatkan ‘’karpet merah’’ setelah putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang mengabulkan gugatan seorang Calon Presiden dan Wakil Presiden dibolehkan yang belum berumur 40 tahun asalkan punya pengalaman pernah menjabat Kepala Daerah atau sedang Menjabat Kepala Daerah,”ujar Syamsuddin.
Prabowo mengingkan Gibran ketimbang Erick Thohir, Airlangga Hartarto atau Khofifah. Bahkan sebelumnya ada Muhaimin Iskandar. Prabowo begitu setia, rela bersabar dalam waktu yang begitu lama menunggu putusan MK.

Prabowo tidak lagi memperdulikan isi putusan yang kontroversial tersebut. Baginya meloloskan Gibran maju sudah lebih dari cukup. Ada suara di publik menyebut Prabowo sedang berada dalam kondisi trauma dengan kekalahannya selama ini berturut turut sudah tiga kali dan itu sangat menyakitkan. Dalam benaknya sudah sangat pragmatis, bagaimanapun caranya pemilu kali ini yang penting adalah menang. Dan potensi menang jika berhasil merebut basis Jokowi. (rif)


Share


Komentar Anda