MAKASSAR, BKM — Tahapan akhir seleksi terbuka atau lelang jabatan Sekretaris Kota (Sekkot) Makassar sudah rampung, Jumat (25/4).
Sebanyak 10 calon mengikuti tahapan wawancara di depan para tim seleksi yang berlangsung di Hotel Karebosi Kondotel.
Ketua Timsel Muhammad Idris via telepon menerangkan, seluruh peserta sudah mengikuti tahapan penilaian, mulai dari assesmen yang berlangsung di LAN pekan lalu, tahapan penulisan makalah dan penilaian portofolio, serta tahapan akhir yakni wawancara dengan timsel.
“Selanjutnya, kita tinggal menghimpun nilai mulai dari hasil assemen LAN dan poin penilaian lain. Hasil assesmen kita tunggu sampai sore ini (kemarin),” terang Idris, kemarin.
Dia melanjutkan, timsel akan mengagendakan paripurna hari ini, Sabtu (26/4) atau paling lambat Minggu (27/4) untuk membahas hasil seleksi yang telah dilakukan.
Kemudian pada Senin (28/4) pagi, timsel kembali akan menggelar rapat untuk menentukan peringkat para calon dengan mengacu pada nilai atau skoring masing-masing.
Artinya, pada Senin mendatang, timsel sudah menentukan peserta yang berada pada posisi tiga besar.
Lebih jauh, mantan Sekretaris Provinsi (Sekprov) Sulbar itu, mengatakan hasil lelang secara keseluruhan akan diserahkan ke Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin selaku pejabat pembina kepegawaian.
“Nanti hasilnya akan disampaikan ke Pak Wali. Termasuk tiga besar sesuai keputusan timsel, nanti kita akan serahkan,” imbuh Idris.
Hasil seleksi tersebut juga akan dilaporkan ke Pemprov Sulsel dan Badan Kepegawaian Negara (BKN) untuk minta persetujuan sebelum diajukan ke Kementerian Dalam Negeri.
Dia menambahkan, saat seleksi wawancara dengan para peserta lelang sekkot, ada beberapa poin yang menjadi penilaian timsel.
“Diantaranya terkait kemampuan manajerial yang baik. Contohnya bagaimana yang bersangkutan bisa menggerakkan orang, memotivasi orang, komunikasinya, bagaimana sense of problem solving, dan berbagai macam kapasitas manajerial itu,” kata Idris.
Penilaian lain berkaitan dengan kompetensi pemerintahan. Bagaimana calon sekkot memiliki keahlian koordinasi dan kemampuan membangun komunikasi eksternal dengan berbagai pihak.
“Yang juga menjadi penilaian adalah terkait kompetensi teknis para calon. Seperti kemampuan bahasa Inggris, pengetahuan terhadap teknologi digital, itu semua teknis. Bagaimana kemampuan perencanaannya, kemampuan melakukan evaluasi kinerja, itu teknis semua,” tambah lelaki yang masuk dalam jajaran tim ahli Pemkot Makassar itu.
“Yang terakhir terkait dengan aspek integritas sosial kultural. Itu semua kita gali untuk mengetahui yang bersangkutan memiliki historical kerja yang positif,” lanjut Idris.
Adapun bobot nilai setiap tahapan yang diikuti para peserta lelang sekkot adalah untuk assemen 30 persen, wawancara timsel 30 persen, sisanya adalah penulisan makalah dan portofolio.
Adapun nama-nama yang ikut dalam seleksi terbuka lelang sekkot adalah Kepala Bappeda Makassar Andi Zulkifli Nanda, Kepala Pelaksana BPBD Makassar Achmad Hendra Hakamuddin, Kepala BKPSDM Makassar Akhmad Namsum, Sekretaris DPRD Makassar Dahyal, Staf Ahli Pemkot Makassar Irwan Rusfiady Adnan, Sekretaris Dinas Kebudayaan Muhammad Fadli, Plt Kepala Dinas Kominfo Makassar Mario Said, Kepala Dinas Perhubungan Makassar Zainal, Plt Kepala Dinas Dalduk KB Andi Irwan Bangsawan, dan Kepala Badan Kesbangpol Makassar Andi Bukti Djufri.
Sebelumnya, Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin mengatakan menyerahkan sepenuhnya proses seleksi sekkot kepada timsel.
Dia menegaskan proses seleksi berjalan adil dan terbuka.
Orang nomor satu Makassar itu juga memastikan tidak ada kandidat yang diistimewakan dalam seleksi ini.
“Saya menjamin ini berjalan fair, berjalan sesuai aturan dan kaidah norma yang berlaku. Tolong dijaga ini,” jelasnya.
Menurut Munafri, seluruh peserta memiliki kompetensi dan pengalaman birokrasi yang baik. Dia bahkan menyebut semua layak untuk menjadi sekkot. Namun tentunya harus dipilih satu yang terbaik. (rhm)
