MAKASSAR, BKM–Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPRD Provinsi Sulawesi selatan Sri Rahmi melakukan reses sekaligus mengunjungi lokasi kebakaran di kelurahan Layang Makassar Minggu (9/5).
Sri Rahmi berkunjung ditemani ketua DPD PKS Makassar Anwar Faruq.
Sri Rahmi dan Anwar Faruq mengaku prihatin dengan kebakaran yang terjadi pukul 1.00 dinihari dengan menghanguskan 41 rumah dengan 200an jiwa.
“Saat ini korban diungsikan di masjid Quba, dan dinas sosial sudah menyiapkan dapur umum untuk persiapan makanan untuk korban, tadi kami juga menyerahkan sumbangan 100 kg beras, 10 rak telur dan air mineral di posko PKS yang diterima langsung oleh ketua DPC PKS Bontoala,”kata Sri Rahmi.
Sri Rahmi juga menyempatkan diri menemui lurah Layang untuk memastikan semua stakeholder bencana dari pemkot sudah turun tangan.
Untuk sementara, sumber api ditengarai dari arus pendek dari salah satu rumah warga.
Sementara itu, Ketua Fraksi Demokrat DPRD Sulsel Haidar Madjid juga mengingatkan masyarakat agar tetap patuh dan taat terhadap aturan penerapan protokol kesehatan yang dikeluarkan pemerintah.
“Kita sama-sama dikejutkan dengan Negara di India, terjadi tsunami pandemi covis-19 disana. Ternyata, sumbernya masyarakat tidak patuh protokol kesehatan ditambah lagi pemerintahnya lengah,” ungkap Haidar saat reses di Jalan Paccerakkang, Kecamatan Biringkanaya, Sabtu (8/5).
Haidar mengemukakan, serangan gelombang kedua covid itu terjadi karena warganya menyepelekan aturan protkes. Meskipun kurva penyebaran virus sudah melandai, namun kesalahannya, pemerintah setempat malah melonggarkan dengan membuka ruang pelaksanaan acara keagamaan.
Selain itu, Pemerintah Kota Makassar telah melakukan upaya pencegahan secara massif, melalui program Makassar Recover. Program itu, kata dia, diharapkan, bisa menekan penularan. Kendati demikian, semua dikembalikan kepada masyarakat serta kesadarannya untuk tetap konsisten mengenakan masker, jaga jarak, dan menghindari kerumunan.
Mantan Wakil DPRD Makassar itu pun menyayangkan, perilaku masyarakat yang memadati mal untuk berbelanja kebutuhan lebaran, kemudian menciptakan kerumunan orang, beberapa hari lalu, itu sangat riskan terjadinya penularan.
“Saya berharap dan mengingatkan kita semua disini, tidak ikut-ikutan belanja di Mal, dan pusat perbelanjaan lainnya diwaktu bersamaan sampai desak-desakan, karena itu sangat rentan penularannya. Mudah-mudahan masyarakat kita selalu sadar akan potensi penularan,” harap Haidar. (rif)