Headline
Juli atau Agustus Danny Tentukan Sikap
Maju atau Tidak di Pilgub Sulsel

MAKASSAR, BKM — Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto digadang-gadang maju pada kontestasi pemilihan gubernur yang akan dihelat 2024 mendatang. Selain itu, ada juga wacana yang berembus jika orang nomor satu Makassar itu bakal bertarung di pemilihan legislatif memperebutkan kursi DPR RI.
Dikonfirmasi terkait langkah politiknya ke depan, Danny mengaku masih wait and see. Dia mengatakan, sejauh ini dirinya masih fokus dulu di pemerintahan. Untuk langkah politik akan ditentukan sekitar Juli atau Agustus mendatang.
“Saat ini saya masih harus fokus dulu pada tugas-tugas sebagai wali kota. Kita kan belum tahu masa jabatan berakhir kapan. Karena secara konstitusi masa jabatan saya berakhir 2026. Namun dalam undang-undang yang lain, berakhir 2024. Tapi SK masih 2026, belum ada perubahan SK,” ungkapnya saat ditemui di kediaman pribadinya, Jalan Amirullah, Jumat (31/3).
Dia mengakui untuk persoalan pilgub, memang ada desakan dari komunitas-komunitas. Desakan itu terasa sekali. Bahkan, dengan inisiatif sendiri, mereka memasang baliho di berbagai lokasi di Sulsel. Mulai Sinjai, Luwu Utara, Bulukumba, Gowa hingga seluruh kabupaten/kota di Sulsel.
“Memang ada desakan terasa sekali dari komunitas. Buktinya, sampai sekarang, satu rupiah pun
belum ada yang saya keluarkan. Semua dilakukan oleh komunitas. Makanya kenapa balihonya macam-macam. Itu inisiasi dari komunitas. Bahkan baliho yang komersil itu saya tidak tahu siapa yang pasang. Yang besar-besar itu saya tidak tahu siapa yang pasang,” kata Wali Kota Makassar dua periode itu.
Bahkan, tambahnya, ada simpatisan yang merupakan Laskar Pelangi penyapu jalanan yang secara sukarela memasang baliho di kampung halamannya. “Iya, ada yang laporkan ke saya. Dia fotokan bahkan sampai koordinatnya. Saya mau menangis rasanya. Dia bilang Pak Wali, saya tidak punya uang tapi paling tidak saya bikinkan satu di kampungku,” imbuhnya.
Untuk maju di kontestasi Pilgub, Danny mengaku harus mempersiapkan diri dengan maksimal. Hasil survei juga harus memungkinkan untuk ikut bertarung.
Sejauh ini, dari survei internal yang dilakukan, posisi Danny mulai menanjak. Dari sebelumnya berada di posisi empat dan lima, sekarang terus bergerak naik.
“Kalau mau maju, harus mempersiapkan dan mengukur diri, hasil survei bagus. Dulu yah kita masih pada posisi empat dan lima, baguslah jauh di atas. Padahal belum bergerak,” tambahnya.
Lebih jauh dikemukakan, sikap politiknya baru akan dipastikan pada bulan Juli atau Agustus mendatang. Apakah akan maju di pilgub atau tidak. “Kita lihat hasil survei bulan Juni atau Agustus, setelah itu baru menentukan ya atau tidak,” katanya.
Dia menegaskan, dirinya tidak akan maju ke pemilihan legislatif atau DPR RI. Kalaupun tidak jadi maju di Pilgub, Danny memilih menuntaskan masa jabatannya dengan baik sesuai dengan program-program yang telah dirancangnya.
“Biarmi saya jaga kota. DPR RI tidak. Karena kalau saya ke DPR RI saya berhenti. Kota ini belum pulih dari dua tahun lalu (covid),” jelasnya.
Pemerhati politik dari PT Nurany Strategic Dr Nurmal Idrus, mengemukakan bahwa Danny memang sudah lama melempar sinyal jika dirinya akan maju di Pilgub Sulsel. “Saya kira tanpa menyebut waktu untuk memastikan pencalonannya di Pilgub, Danny sebenarnya sudah melempar sinyal itu dengan berbagai improvisasi yang dilakukannya selama ini. Misalnya dengan memasang banyak alat peraga dan tur daerah yang dilakukannya. Itu sudah memberi penggambaran bahwa ia punya keinginan yang kuat untuk ikut kontestasi. Jadi, pilihan kepastian ikut bertarung pada Juli atau Agustus hanyalah seremoni kepastian. Karena sebenarnya jauh sebelum itu publik sudah menangkap keinginannya untuk ikut kontestasi,” ujar Nurmal yang pernah tercatat sebagai Ketua KPU Makassar ini, Jumat (31/3)
Pengamat politik dari Unibos Dr Arief Wicaksono, mengungkapkan bila jika melihat perilaku politik Danny, ini seperti melihat sebuah teka-teki yang rumit. “Kalau dilihat dari jumlah ketersebaran baliho atau itinerary perjalanannnya di dan ke 24 kabupaten kota di Sulsel, atau kalau dilihat dari sepak terjang menantunya yang sepertinya sedang disiapkan untuk menggantikannya di Makassar, maka harusnya Pak Danny ini sudah jelas mau maju dalam Pilgub Sulsel kedepan,” jelas Arief Wicaksono.
Soal adanya perubahan sikap mendadak Danny yang mengatakan baru akan memperjelas ikut atau tidak di bulan Juli atau Agustus, itu menunjukkan bahwa Danny mulai kehilangan kepercayaan dirinya, sambil mungkin beliau mulai melihat kembali peluang yang lain. Seperti misalnya kemarin ada yang memberitakan bahwa DP cocok jadi calon wakil presiden rekomendasi Musra.
“Jadi, sebetulnya sudah jelas kalkulasi Pak Danny. Cuma belum ketemu faktor penentunya saja, apakah itu partainya, ataukah pasangannya, dan seterusnya,”ucapnya.
Pengamat komunikasi politik dari UIN Alauddin Makassar Dr Firdaus Muhammad, mengungkapkan bila Danny pastinya sudah mempertimbangkan maju atau tidak berdasar survei dan dukungan partai. (rhm-rif)
-
Politik3 minggu ago
Poros Enrekang-Toraja Longsor, Fauzi Minta Balai Jalan Segera Turun
-
Photo4 minggu ago
seorang nenek yang sudah renta bersama seorang cucunya di gubuknya di Lorong 7 Jalan Adhyaksa Baru
-
Gojentakmapan1 minggu ago
Tim Penyidik Kejari Periksa Mantan Bupati Takalar
-
Photo3 minggu ago
Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan membedah konsep program 1.000 Ha sawah
-
Olahraga3 minggu ago
Selangkah Lagi Bripda Muh Ryan Afryadi Akbar, Personel Ditreskrimum Polda Sulsel Perkuat Bhayangkara FC
-
Headline4 minggu ago
Lubang Menganga Pemicu Lakalantas Manhole Perusahaan Telekomunikasi
-
Bisnis4 minggu ago
Sehari Pengamen Badut Bisa Menghasilkan Rp800 Ribu
-
Sulselbar4 minggu ago
Polres Umumkan Hasil Rikmin Anggota Polri