GOWA, BKM — Sejumlah warga pada beberapa wilayah di Kabupaten Gowa mengeluh kesulitan mendapat gas elpiji isi 3 kg. Kalau pun berhasil dapat, harganya sudah melonjak, antara Rp27 ribu hingga Rp30 ribu per tabung.
Seperti dikatakan Daeng Makkawang di Balang-balang, Kelurahan Bontomanai, Kecamatan Bontomarannu. Sejak Senin petang (25/9) hingga pukul 22.00 Wita ia mencari tabung gas melon itu karena kehabisan untuk memasak.
“Saya sudah ke semua warung pengecer di Balang-balang, di PKG, di Mawang sampai ke Macanda, semuanya bilang tidak ada,” ungkap Makkawang yang terpaksa menggunakan tabung gas kompor portable untuk memasak di rumahnya pada malam hari dan pagi.
Hal senada dikatakan Daeng Situju, warga Desa Jenetallasa. Ia mengaku kehabisan gas sejak malam lalu pergi mencari pada subuh namun tidak berhasil mendapatnya. Stok di pengecer kosong.
“Ada ditemukan pengecer tapi harganya tinggi, Rp28 ribu per tabung,” kata Daeng Situju, Selasa pagi (26/9).
Pengakuan serupa datang dari Daeng Eda, pemilik warung makan di Sungguminasa. Ia mendapatkan tabung isi 3 kg di Kelurahan Katangka, Kecamatan Somba Opu. Itu pun harganya Rp27 ribu. Bahkan ada pengecer di Katangka menjual hingga Rp30 ribu per tabung.
“Iya, saya beli kemarin di Katangka 27 ribu. Tapi warung pertama yang saya datangi harganya malah Rp30 ribu. Mahal. Saya pakai empat tabung. Per tabung itu hanya bisa bertahan tiga hari pemakaian. Biasanya saya ambil di pangkalan di Sungguminasa, tapi kosong waktu saya datang mencari. Makanya cari di Katangka dan dapatnya disitu, ” kata Daeng Eda Selasa siang (26/9).
Menyikapi keluhan warga tersebut, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Perdastri) Kabupaten Gowa Taufik Mursad yang dikonfirmasi kemarin siang, mengatakan pihaknya masih akan melakukan pengecekan terlebih dahulu. Menurutnya, terjadinya kekosongan stok gas elpiji isi 3 kg di pengecer belum tentu langka.
“Saya cek dulu di wilayah mana yang menurut warga langka. Sebab saat ini tidak ada kelangkaan, stok ada. Apalagi kalau ada penjualan di luar HET (harga eceran tertinggi), mungkin itu hanya mainan pengecer saja. Ini harus jelas, supaya tidak menjadi rumor yang bisa memicu pengecer lain menaikkan harga,” kata Taufik.
Sementara salah satu agen gas elpiji di Gowa, yakni Agen Sampara Rudi saat dikonfirmasi adanya keluhan gas isi 3 kg sulit didapat, tidak mengiyakannya. Ia malah mengatakan sampai siang kemarin pihaknya belum mendapatkan berita terkait keluhan tidak ada gas.
“Iya, sampai saat ini belum ada berita kelangkaan sampai kepada kami. Elpiji tabung isi k Kg tetap tersedia, tidak ada kekosongan. Kami imbau agar masyarakat yang butuh gas ini harusnya ke pangkalan-pangkalan saja membelinya, jangan ke pengecer, ” kata Sampara Rudi melalui pesan WhatsApp.
Harga elpiji untuk tabung isi 3 kg, sesuai HET Sulsel sebesar Rp18.500. Kalaupun ada harga tinggi itu di kalangan pengecer.
Dijelaskan, untuk saat ini pelayanan tabung gas elpiji ke masyarakat itu dilakukan dengan sistem pemerataan. Berlaku pembelian satu KTP satu tabung. Pengaturan ini berdasarkan program pusat agar penyaluran tepat sasaran.
“Pengaturan satu KTP satu tabung ini bukan karena stok terbatas atau kurang, tapi untuk pengaturan penyaluran agar tepat sasaran,” terang Sampara Rudi. (sar)