Metro
Dilirik Manajer Agency Model saat Jogging
Abdurrahman Fathir Al Mubaraq, Putra Cheongsam Hunt 2023

MAKASSAR,BKM.COM–BARU pertama kali ikut lomba model dan langsung dapat juara? Tidak banyak yang bisa melakukannya. Dari yang sedikit itu, Abdurrahman Fathir Al Mubaraq salah satunya.
FATE, begitu cowok berusia 18 tahun ini disapa. Nama panggilan itu bermula dari sahabat perempuannya kala masih duduk di bangku SMK Negeri 2 Makassar. Sapaan Fate melekat sampai sekarang.
”Waktu SMK ada seorang teman perempuan yang panggil sata Pater. Tapi supaya lebih singkat lagi, jadi Fate,” tuturnya ketika menjadi tamu siniar untuk kalan Youtube Berita Kota Makassar .
Diakui cowok berkulit putih ini, selama ini ia tidak pernah mengenal modeling. Dirinya hanya aktif di organisasi Paskibra sekolahnya.
Namun, semua berubah pada bulan Oktober 2022 lalu. Ketika itu dirinya sedang jogging di taman Pakui Jalan AP Petta Rani. Ternyata, di sana ada orang-orang yang sudah lama bergelut di dunia model. Salah satunya manajer dari sebuah agency model.
Fate pun diajak untuk bergabung menjadi di agency tersebut. ”Awalnya sempat ragu-ragu, karena orang itu tidak saya kenal dan tiba-tiba langsung mengajak bergabung jadi model. Nanti saya yakin setelah tahu ada teman yang tergabung di agency dan dikelola manajer tersebut,” ujar Fate.
Tawaran itu pun sempat ia komunikasikan dengan orang tuanya. Awalnya mereka tidak percaya kalau anaknya mendapat tawaran menjadi model. Bahkan dikira bercanda. Setelah diperlihatkan Instagram dan menceritakan tentang agency tersebut, orang tua Fate akhirnya percaya.
Ajang pemilihan perdana yang diikutinya adalah Duta Pekan Raya Sulsel 2022. Walau masih tergolong baru, Fate berhasil meraih juara II.
Ditanya tentang tantangan sebagai Paskibra dan menjadi model, Fate mengakui cukup berat. Karena di Paskibra badanya harus selalu tegap, tampak kaku dan lebih sering berada di bawah matahari. Sebaliknya di model, cara jalannya harus lebih elegan.
Untuk pertama kalinya juga ia mengenal yang namanya perawatan wajah. ”Di situ mulai kenal skin care. Sebelumnya tidak pernah,” ungkapnya.
Berhasil meraih juara di ajang pemilihan model perdana yang diikutinya, Fate makin bersemangat untuk berlanjut pada ajang berikutnya. Fate kemudian terpilih menjadi Duta Kain Tradisional Sulsel 2022. Ia juga penyandang gelar Mister Icon IBEX V Sulsel 2022.
Terbaru, Fate terpilih sebagai Putra Cheongsam Hunt 2023. Ia ambil bagian dalam event yang dilaksanakan di awal tahun ini karena direkomendasikan. Apalagi, seorang seniornya di model pernah juara satu di ajang tersebut. Fate pun mengikuti jejaknya dan meraih juara satu.
Ada beberapa tahapan yang dilewati oleh Fate dalam ajang tersebut. Di antaranya penampilan bakat, berjalan di catwalk, orasi, dan terakhir tanya jawab.
Pada sesi penampilan bakat, Fate menunjukkan kemampuannya pada jenis olahraga bela diri karate. Walau tidak menggeluti karate, penampilannya mampu memikat para juri.
”Saya belajar karate dari Youtube. Masing-masing Kata Empat dan Kata Lima. Belajarnya selama dua hari. Satu kata biasanya belajar tidak sampai tiga jam,” jelasnya.
Dikisahkan, sebelum tampil di atas panggung untuk sesi bakat, Fate memutuskan untuk melakukan sesuatu yang lebih menantang. Ia memilih memecahkan batu dengan menggunakan tangannya.
”Kalau cuma gerakan itu kurang menantang. Jadi saya memutuskan untuk pecahkan batu. Sempat ada enam jari tangan yang lecet. Itu sebagai uji diri supaya terpacu lagi sampai di mana kapasitas saya sebenarnya,” terangnya.
Selanjutnya, di tahap orasi, Fate menyampaikan bahwa ada beberapa macam pakaian etnis Tionghoa. Salah satunya yang terkenal adalah Cheongsam. Diperkenalkan pada abad XX dan populer dengan cepat karena dikenakan oleh selebriti dan politisi di masa itu.
”Ada berbagai macam motif Cheongsam dan masing-masing memiliki makna tersirat. Misalnya, motif naga yang bermakna kekuatan dan kekuasaan. Cheongsam ini juga identik dengan perayaan Imlek, karena banyak dikenakan pada saat itu,” kata Fate.
Saat menyampaikan orasinya, ia menyelipkan bahasa Mandarin di dalamnya. Ternyata, Fate belajar dari penuturnya secara langsung. ”Karena kalau ada yang salah dalam pengucapan, langsung diperbaiki saat itu juga,” imbuh cowok kelahiran Makassar, 23 Sepetember 2004 ini.
Perjuangan Fate untuk ikut lomba ini tak sia-sia. Pretasinya sebagai juara satu diganjar dengan hadiah uang sebesar Rp12 juta.
Semua yang dicapai Fate ini merupakan hikmah dari penantiannya untuk bisa melanjutkan ke bangku kuliah. Ia mesti menunggu setahun karena sebelumnya terlambat mendaftr. Fate berharap nantinya bisa lulus di jurusan Ilmu Komunikasi Unhas. (*/rus)
-
Politik3 minggu ago
Poros Enrekang-Toraja Longsor, Fauzi Minta Balai Jalan Segera Turun
-
Gojentakmapan2 minggu ago
Tim Penyidik Kejari Periksa Mantan Bupati Takalar
-
Photo4 minggu ago
seorang nenek yang sudah renta bersama seorang cucunya di gubuknya di Lorong 7 Jalan Adhyaksa Baru
-
Photo4 minggu ago
Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan membedah konsep program 1.000 Ha sawah
-
Headline4 minggu ago
Lubang Menganga Pemicu Lakalantas Manhole Perusahaan Telekomunikasi
-
Olahraga3 minggu ago
Selangkah Lagi Bripda Muh Ryan Afryadi Akbar, Personel Ditreskrimum Polda Sulsel Perkuat Bhayangkara FC
-
Bisnis4 minggu ago
Sehari Pengamen Badut Bisa Menghasilkan Rp800 Ribu
-
Sulselbar4 minggu ago
Polres Umumkan Hasil Rikmin Anggota Polri