pulsa.rovindo.com - Pusat Distributor Pulsa dan TOken
pulsa.rovindo.com - Pusat Distributor Pulsa dan TOken

Adelim dan Nurul Annisa, Putra Putri Pariwisata Sulsel 2023

Promosikan Obyek Wisata ”Tersembunyi” dan Kurang Dilirik

MAKASSAR.COM–ADELIM dan Nurul Annisa kini menyandang status sebagai Putra Putri Pariwisata Sulawesi Selatan 2023. Mereka baru saja terpilih sebulan lalu. Mempromosikan sektor pariwisata daerah ini secara massif terus dilakukannya.

LIM dan Nisa –sapaan akrab keduanya– hadir menjadi tamu siniar untuk kanal Youtube Berita Kota Makassar. Lim saat ini tercatat sebagai mahasiswa di dua universitas, masing-masing Universitas Bosowa (Unibos) dan Universitas Muslim Indonesia (UMI). Dia menyebut tak ada masalah dengan kesibukannya. Antara kuliah dan Putra Pariwisata bisa dijalaninya secara bersama-sama.
Sementara Nisa merupakan mahasiswi Universitas Lamappapoleonro, Soppeng. Ia merupakan angkatan pertama di kampus yang tergolong baru ini dengan mengambil jurusan Teknik Informatika. Baik Lim maupun Nisa tidak memiliki background pendidikan pariwisata.
22 September 2023 merupakan acara puncak pemilikan Putra Putri Pariwisata Sulsel. ”I’m feeling amazing, also grateful. Sangat bersyukur kepada Tuhan dan juga kedua orang tua serta prang-orang yang telah mendukung. Perasaannya juga senang sekali, karean partner saya adalah orang yang saya kenal juga. Lumayan dekat pada saat pemilihan Jadi I’m really grateful for that,” ungkap Lim.
Diakui Lim, kedekatan dengan Nisa kemungkinan karena dirinya punya rasa humor atau cara komunikasi yang sama hingga akhirnya mereka nyambung.
Pengakuan serupa datang dari Nisa. ”Tentu senang sekali, karena bisa membawa nama Soppeng kembali di ajangini. Karena kan tahun lalu putranya dari Soppeng. Jadi secara tidak langsung saya bisa mempertahankan nama Soppeng sebagai Putri Pariwisata. Kemarin cowok, sekarang cewek,” kata Nisa sambil tersenyum.
Ditanya tentang kedekatan dengan Lim, Nisa menyebut lebih karena humornya. Termasuk tegur sapanya. Begitu pula kalau follow Instagram.
”Kebetulan kami berdua orang yang barusan join di pageant ini. Jadi kami betul-betul yang namanya kenalannya sama, humornya sama, lucu-lucuan sih. Masalah makan, ada kayaknya cerita-cerita yang ada di dalam,” ungkap Nisa.
Ia lalu menuturkan salah satu kisahnya. ”Kami kan kebetulan berkunjung ke Masjid 99 Kuba. Kami diberikan roti tawar oleh panitianya.
Kita senang karena dipenuhi dengan agenda-agenda. Kita dapat makan roti. Jadi kita senang-senang, lucu-lucuan makan roti tawar,” terangnya.
Usai dinobatkan sebagai Putra Putri Pariwisata Sulsel 2023, keduanya tentu mengemban tugas khusus. Nisa berharap semuanya bisa dipermudah, sehingga kegiatan dan program yang disusun bisa terlaksana dengan baik. ”Kuncinya adalah kebersamaan agar mudah melaksanakan kegiatan,” imbuhnya.
Sementara Adelim melihat bagaimana menanggapinya dengan cata berpikir positif. ”Every single step has you know weakness or maybe strength of it. Bagaimana cara kita mengemban amanah dengan baik. Make it enjoy. Karena kalau kita enggak enjoy, pasti ada tekanan yang kita rasakan. Atau tanggung jawab terasa berat. Dan betul sekali yang dikatakan Nisa, bahwa sesulit apapun itu akan dipemudah,” tandas Lim.
Setelah satu bulan lebih menyandang status Putra Putri Pariwisata Sulsel 2023, Lim dan Nisa sudah melaksanakan beberapa program kerja. ”Walaupun kami terpisah, saya di Makassar dan Nisa di Soppeng, kita punya program masing-masing. Salah satunya pada perayaan Ulang Tahun ke-354 Sulawesi Selatan baru-baru ini. Kami sebagai Putra Putri Pariwisata Sulawesi Selatan hadir untuk mempromosikan pariwisata Sulsel,” terang Adelim.
Selain itu, juga memberikan kesadaran dan pengetahuan tentang sektor pariwisata kepada orang-orang melalui media sosial. ”Misalnya, obyek wisata apa yang ada di Makassar dan di Soppeng. Dengan begitu kita berharap bisa membuat perubahan, dari hal-hal kecil tapi bisa berdampak besar,” imbuhnya.
Selain kawasan yang memang sudah cukup dikenal saat ini, Lim dan Nisa juga mempromosikan obyek wisata yang tergolong masih ”tersembunyi.” Salah satunya adalah hutan mangrove yang ada di Lantebung, Makassar.
Lokasi ini, menurut Lim, merupakan salah satu tempat wisata yang bisa dibilang menyelamatkan bumi dalam hal tumbuhannya. ”Karena kan mangrove is a plant for us and it’s really make as the bigger change for the people around the world. Karena mungkin itu bisa menyelamatkan dunia dalam hal pariwisatanya. Mangrove bisa mencegah terjadinya abrasi. Jadi bukan sekadar berwisata, tapi kita juga akan belajar bagaimana cara menjaga tumbuh-tumbuhan,” tandas Lim.
Tentang obyek wisata yang kurang dilirik saat ini dan pengunjungnya masih tergolong sepi, Lim menyebut Museum Kota Makassar. Padahal di gedung berlantai dua ini menyimpan banyak sekali sejarah. Lim pun mengajak untuk berwisata ke tempat ini. (*/rus)


Share


Komentar Anda